Waspada! Cegukan Terus Menerus Tanda Gejala Stroke dan Kanker

Ilustrasi cegukan / PIXABAY

HALOJABAR.COM – Cegukan sering merupakan kondisi wajar dan sering dialami oleh banyak orang. Biasanya, cegukan terjadi akibat  karena adanya kontraksi diafragma (otot yang memisahkan dada dari perut dan berperan penting dalam sistem pernapasan) yang tak disengaja.

Cegukan atau biasa disebut dengan istilah singultus merupakan kondisi ketika seseorang mengeluarkan bunyi ‘hik’ tanpa disengaja. Cegukan dapat terjadi selama beberapa detik atau menit, hingga lebih dari 48 jam.

Cegukan umum terjadi pada setiap orang, termasuk bayi dan anak-anak. Selain menimbulkan suara ‘hik’, cegukan juga dapat menyebabkan tekanan di dada, perut, dan tenggorokan.

Smeentara itu, menurut peneliti, cegukan sering terlihat pada perokok dan orang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar. Rumah sakit dan unit perawatan paliatif juga mengamati cegukan pada pasien yang dirawat karena stroke dan beberapa jenis kanker.

Dokter di Italia melaporkan kasus di mana aktivitas pria dapat memicu cegukan hanya dengan mencukur dan membelai janggut mereka. Di antara penyebab kondisi yang lebih tidak jelas adalah stroke dan berbagai jenis kanker.

Seperti dikutip dari laman Express, News Medical Life Sciences menyebut daftar kanker yang terkait dengan cegukan sangat banyak seperti kanker esofagus, perut, pankreas, beberapa tumor otak, tumor mediastinum, dan paru-paru.

Badan kesehatan itu menyatakan, dalam kondisi seperti ini cegukan bisa terjadi saat saraf yang bertanggung jawab untuk diafragma mengalami iritasi.

“Apa pun yang menyebabkan perut Anda buncit dapat menyebabkan cegukan. Perokok rentan karena terus-menerus menelan udara,” ungkap asisten profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Texas A&M Health Science Center, Timothy Pfanner.

Pfanner mengatakan, terkadang dia mendapatkan cegukan yang sulit diatasi pada pasien yang didiagnosis menderita kanker otak, kelenjar getah bening, atau kanker perut.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News