2 Hari Dilanda Angin Puting Beliung, Puluhan Rumah di 4 Kecamatan Kabupaten Sukabumi Rusak

Ilustrasi angin puting beliung (Pixabay)

HALOJABAR.COM- Terhitung dari hari Sabtu (21/10/2023) hingga Minggu (22/10/2023), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mencatat ada puluhan rumah yang rusak akibat angin puting beliung.

Selain rumah, angin puting beliung juga menumbangkan sejumlah pohon besar di empat kecamatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

“Cuaca ekstrem yang terjadi dalam dua hari di akhir ini pekan ini memicu terjadinya bencana angin puting beliung yang melanda empat kecamatan yakni Kecamatan Jampangtengah, Cireunghas, Nagrak dan Gunungguruh,” kata Humas BPBD Kabupaten Sukabumi Sandra Fitria.

Baca Juga: Kota Sukabumi Dilanda 10 Kejadian Bencana Sepanjang Bulan April 2023

Sandra menyebut, kerusakan paling parah akibat angin puting beliung ini terjadi di Kecamatan Cireunghas pada hari Sabtu (21/10/2023) kemarin. Di Desa Cireunghas sebanyak 13 unit rumah rusak, lalu di Desa Tegalpanjang satu rumah mengalami rusak ringan.

Selain itu, di Kampung Cipeusing, Kecamatan Jampang Tengah, bencana angin puting beliung telah menumbangkan dua pohon besar yang mengakibatkan atap rumah warga mengalami kerusakan.

Angin puting beliung juga menumbangkan dua pohon di Kampung Gunungguruh, Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, yang mengakibatkan dua rumah rusak akibat tertimpat pohon tersebut.

Selanjutnya, di Kampung Cibodas, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak, angin puting beliung menumbangkan pohon jenjeng yang menimpa bagian atap satu rumah.

“Untuk bencana angin puting beliung di Kecamatan Cireunghas dan Jampangtengah terjadi pada Sabtu, sementara pada Minggu bencana serupa melanda Kecamatan Gunungguruh dan Nagrak,” tambahnya.

Meski tidak menelan korban jiwa, namun Sandra menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada karena bencana angin puting beliung ini berpotensi terjadi lagi.

Pasalnya, pada peralihan musim dari kemarau ke hujan biasanya terjadi cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai angin kencang dan petir sehingga bisa memicu terjadinya bencana hidrometeorologi.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News