6.416 KK di Kota Sukabumi Mengalami Krisis Air Bersih, Akibat Terdampak Kekeringan

Ilustrasi Kota Sukabumi mengalami krisis air bersih (Pixabay)

HALOJABAR.COM- Akibat terdampak kekeringan, sebanyak 6.416 Kepala Keluarga (KK) di Kota Sukabumi mengalami krisis air bersih.

Baca Juga: Bupati Sukabumi Mendorong PMI untuk Mendirikan Rumah Sakit Sendiri

Hal tersebut terjadi, karena imbas dari musim kemarau yang mengakibatkan kekeringan.

Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, terdapat 52 titik di Kota Sukabumi yang terkena dampak tersebut. 52 titik tersebut meliputi 16 kelurahan dan 6 kecamatan.

Suhendar, selaku Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi, menyebutkan jika pihaknya bersama dengan PMI dan PDAM Kota Sukabumi, sudah mendistribusikan 198.480 liter air bersih kepada masyarakatnya.

“Ya jadi kami selama ini mendampingi PMI Kota Sukabumi dan PDAM untuk membantu mendistribusikan air bersih kepada masyarakat yang terdampak,” ujar Suhendar.

Suhendar mengatakan bahwa wilayah yang paling terkena dampak tersebut adalah Kecamatan Lembursitu, dengan jumlah jumlah 1.773 KK dan 6.338 jiwa.

Sementara itu, Kecamatan Gunungpuyuh menjadi wilayah yang paling rendah terkena dampak krisis air bersih, dengan jumlah 224 KK dan 1.120 jiwa.

“Jadi wilayah paling terdampak krisis air bersih itu berada di Kelurahan Cikundul, Baros, dan Dayeuhluhur,” jelasnya.

BPBD Kota Sukabumi sebelumnya telah dengan melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan BPBD Provinsi Jawa Barat.

Dalam rakor tersebut menjelaskan jika Kota Sukabumi tidak terdampak kebakaran hutan dan lahan (Kahutla).

Tetapi Kota Sukabumi terdampak kemarau panjang yang berimbas kepada kekeringan lahan pertanian dan krisis air bersih.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News