6 Adab Berpuasa Menurut Sayyid Abdullah al-Haddad

Puasa Sebentar Lagi! Simak Sejarah, Arti, dan Perintah Shaum di Bulan Ramadhan
Ilustrasi - Golongan Orang yang Tak Wajib Puasa. (nu.or.id)

HALOJABAR.COM – Berpuasa tidak haya menahan diri dari makan dan minum. Tetapi juga harus menahan diri dari perbuataan yang bisa merusak nilai Puasa.

Dalam berpuasa, umat muslim perlu memperhatikan adab-adab agar bisa meraih kesempurnaan dalam menjalaka ibadah Rukun Islam ke-3 ini.

Puasa memiliki rukun-rukunnya yang apabila tidak dilaksanakan akan membatalkan keabsahannya. Puasa juga memiliki adab-adabnya yang apabila dilaksanakan akan dapat menambah pahala berpuasa itu sendiri di bulan Ramadhan.

Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad menjelaskan adab-adab berpuasa dalam kitab nya berjudul Risâlatul Mu‘âwanah wal Mudhâharah wal Muwâzarah sebagai berikut: “Hendaknya Anda menyegerakan buka puasa ketika telah meyakini terbenamnya matahari. Mengundurkan waktu sahur selama Anda tidak merasa khawatir menjadi ragu (tentang terbitnya fajar atau belum). Biasakanlah pula memberi makan orang lain untuk berbuka puasa walaupun hanya berupa beberapa butir kurma atau bahkan seteguk air. Sebab siapa memberi makan untuk berbuka puasa kepada seseorang yang selesai berpuasa akan beroleh pahala yang setara dengan pahala orang yang berpuasa tersebut tanpa dikurangi pahalanya sedikit pun. Usahakanlah sungguh-sungguh agar Anda tidak berbuka puasa atau memberi makan untuk berbuka kecuali dengan makanan yang halal. Cukupkanlah dirimu dengan makan sedikit saja. Makanlah yang halal tanpa mengutamakan segala yang enak-enak atau lezat-lezat yang lebih sesuai dengan selera Anda. Tujuan puasa adalah mematahkan syahwat hawa nafsu, sedangkan memilih-milih yang lezat tidak mungkin mampu mematahkannya, bahkan akan menguatkannya serta membangkitkannya” (Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad, Risâlatul Mu‘âwanah wal Mudhâharah wal Muwâzarah (Dar Al-Hawi, 1994, hal.111).

Dari kutipan di atas dapat diuraikan enam adab berpuasa sebagai berikut:

Pertama, menyegerakan berbuka puasa ketika matahari telah terbenam. Begitu matahari terbenam, saat itulah masuk waktu Maghrib. Batas waktu berpuasa hanya sampai pada saat Maghrib. Menyegerakan berbuka di awal waktu Maghrib merupakan akhlak yang baik dan hukumnya sunnah. Sebaliknya menunda-nunda berbuka tidak baik karena tidak sejalan dengan sunnah Nabi dan bisa mengganggu kesehatan.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News