Alih Fungsi Lahan KBU Jadi Penyebab Banjir di KBB dan Cimahi

alih fungsi lahan kbu
Ilustrasi banjir. (Adi Haryanto/HALOJABAR.COM)

HALOJABAR.COM – Alih fungsi lahan KBU atau Kawasan Bandung Utara yang marak dalam beberapa tahun terakhir menjadi penyebab terjadinya banjir di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kota Cimahi. Terutama alih fungsi lahan yang merupakan daerah resapan air menjadi kawasan permukiman.

Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Jawa Barat, Wahyudin Iwang menyebutkan, berkurangnya daerah tangkapan air karena berubah jadi permukiman membuat laju air tidak tertahan.

Sehingga harus ada perbaikan dan penataan kawasan yang rusak agar banjir tidak terulang setiap musim hujan datang.

“Ini harus jadi perhatian serius dari pemerintah di masing-masing wilayah agar banjir tidak berulang,” ucapnya kepada wartawan belum lama ini.

BACA JUGA: 6 Desa Terdampak Banjir Bandang dan Longsor di KBB, 4 Keluarga Mengungsi

Pemerintah harus meninjau kawasan di Bandung Barat yang memiliki kontribusi penyebab banjir. Sejumlah kawasan yang berada di lereng, khususnya di kawasan Bandung Utara (KBU), seperti Lembang faktanya sudah habis dibetonisasi.

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan pembetonan juga dilakukan di sebagian besar wilayah KBU yang notabene berada di wilayah KBB. Intervensi pembangunan apapun yang dilakukan di kawasan tersebut tentunya bakal berdampak besar terhadap daerah tangkapan air.

BACA JUGA: Banjir Rendam Jalan di Depan Pasar Tanimulya, Jalur Alternatif ke Kantor Pemda KBB Terganggu

Oleh karena itu, lanjut dia, pemda harus mempertimbangkan kembali pelaku usaha yang bergerak di bidang wisata atau developer perumahan. Terutama memastikan dokumen perizinannya agar jangan sampai terjadi pelanggaran atau kejahatan lingkungan.

“Harus dipastikan bagaimana manajemen dan pengelolaan wisatanya. Mulai dari manajemen sampah maupun mitigasi, seperti kontribusi dampak yang ditimbulkan kegiatan wisata tersebut,” ucapnya.

Menurutnya, sekecil dan sebesar apapun langkah yang dilakukan bakal berdampak pada lingkungan itu sendiri. Termasuk, jika manajemen pengelolaan wisata tidak ramah lingkungan, maka itu menjadi salah satu hal yang bakal memberikan kontribusi banjir.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News