HALOJABAR.COM – Muntahan mamalia laut, paus atau biasa disebut juga ambergris, adalah berupa zat padat, berlilin, mudah terbakar. Adapun warnanya bias berbagai macam, bias bernah abu-abu kusam atau kehitaman. Ambergris ini diproduksi dalam sistem pencernaan atau sperma paus.
Ambergris atau muntahan paus berasal dari usus atau sistem pencernaan paus sperma yang dikeluarkan melalui mulutnya. Konon harga untuk satu gram ambergris setara dengan 30 kali harga satu gram perak.
Menurut Ambergris Connect, nilai harga muntah paus atau ambergris ini bergantung kepada kualiti dan warnanya.
Ambergris putih – paling berharga dan merupakan gred paling matang, boleh dijual apda $25 segram
Ambergris cokelat – boleh dijual pada harga $23 segram
Ambergris hitam – gred paling ‘muda’ – boleh dijual pada harga $20 segram
Tahun lalu sempat dihebohkan dengan berita penemuan muntahan paus oleh seorang wanita di Thailand. Sebab, benda yang keluar dari muntahan paus itu merupakan ambergris yang ditaksir harganya mencapai Rp3,7 miliar. Tentunya banyak publik yang bertanya mengenai ambergris. Banyak dari mereka yang penasaran kenapa harganya bisa sefantastis itu.
Setelah ditelusuri, ternyata muntahan paus ini memang memiliki banyak manfaat. Itulah kenapa harganya bisa selangit. Muntahan dari paus sperma itu biasa dijadikan bahan campuran untuk produk-produk parfum ternama. Bentuknya seperti bongkahan batu dari sekresi saluran empedu usus paus sperma. Untuk pembentukan ambergris sendiri membutuhkan waktu bertahun-tahun.
Lalu apa manfaat muntahan paus yang bernilai mahal ini? Inilah beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari ambergris.
1. Bahan campuran parfum
Parfum yang menggunakan ambergris dipercaya bisa memberi efek aroma yang lebih tahan lama. Merek kenamaan seperti Chanel membutuhkan kandungan ini agar produk parfumnya punya wangi yang tahan lama. Namun sekarang sudah jarang ditemukan penggunaannya karena tentangan dari kelompok pemerhati satwa dan peran ambergris kini digantikan dengan produk sintetis.
2. Sebagai obat
Zaman dulu ambergris dimanfaatkan sebagai obat. Pada abad pertengahan, orang Eropa memakai muntahan paus ini untuk obat pilek, sakit kepala, dan penyakit lainnya.
