HALOJABAR.COM – Warga terdampak bencana pergerakan tanah di Kampung Cigombong RT 03 dan RT 04/RW 13, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), harus direlokasi.
Pasalnya lokasi tersebut tidak aman untuk dijadikan permukiman imbas dari bencana pergerakan tanah yang menerjang lokasi itu sebanyak dua kali. Yakni pada 18 Februari 2024 dan 29 Februari 2024 lalu.
“Sudah dilakukan rapat koordinasi bahwa penanganan setelah tanggap darurat, harus langsung dilakukan relokasi kepada warga yang terdampak,” kata Kepala Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto kepada wartawan saat meninjau Kampung Cigombong, Rongga, KBB, Selasa 5 Maret 2024.
BACA JUGA: Pergerakan Tanah di Cigombong Rongga Bersifat Lokal, Warga Tetap Diminta Mengungsi
Menurutnya, untuk Kampung Cigombong sudah tidak rekomended lagi digunakan untuk pemukiman. Sejauh ini datanya yang harus langsung direlokasi ada 24 kepala keluarga, namun ada potensi-potensi diperkirakan sampai 40-50 rumah yang harus direlokasi.
Akibatnya bencana pergerakan tanah di lokasi tersebut, sebanyak 48 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 163 jiwa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Untuk saat ini warga mengungsi di Gedung Islamic Center. Bencana ini juga mengakibatkan sebanyak 4 rumah rusak dan 8 ruang kelas SDN 1 Babakan Talang rusak berat.
Saat ini Pemkab KBB telah menetapkan status tanggap darurat. Oleh karena itu, pada masa tanggap darurat ini BNPB memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak. Serta menginstruksikan agar relokasi segera dilakukan supaya masyarakat tidak terlalu lama di tempat pengungsian.
BACA JUGA: Ini Hasil Kajian PVMBG Terkait Bencana Pergerakan Tanah di Kampung Cigombong Rongga
“Lahan untuk relokasi disiapkan oleh Pemda semebtara pemerintah pusat melalui BNPB akan menyiapkan anggaran untuk relokasi maupun bangunan sekolah yang baru,” tandasnya.
