Bocah Kelas 2 SD di Sukabumi Meninggal Diduga Dikeroyok Kakak Kelasnya

kekerasan seksual anak
Ilustrasi kekerasan pada anak. (Foto: Pixabay)

HALOJABAR.COM – Murid kelas 2 sekolah dasar di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia diduga akibat dikeroyok oleh kakak kelasnya.

Bocah malang itu, meninggal dunia pada Sabtu 20 Mei 2023. Polisi menyatakan keluarga korban menolak untuk membuat laporan karena menganggap peristiwa tersebut sebagai musibah.

Siswa kelas 2 di salah satu Sekolah Dasar (SD) yang berada di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, diduga menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan kakak kelasnya.

Kapolsek Sukaraja Kompol Dedi Suryadi mengatakan, keluarga korban tidak melakukan tuntutan apapun meski ada dugaan pengeroyokan hingga mengakibatkan korban meninggal.

“Dari pihak keluarga tidak menuntut apapun karena ini merupakan takdir dari Allah SWT dan menolak juga untuk autopsi, menolak juga untuk membuat laporan,” ujar Dedi dikutip dari Sukabumiupdate.com.

Meski keluarga korban tidak membuat laporan, namun polisi tetap akan melakukan penelusuran kepada saksi dan pihak sekolah terkait kasus dugaan pengeroyokan ini.

“Kami akan menindaklanjuti informasi tersebut ke sekolah maupun memintai keterangan-keterangan dari pihak-pihak yang terkait atau pihak yang terlibat. Kronologis masih dalam penyelidikan,” ujarnya.

Sementara kakek korban, Y mengungkapkan, cucunya itu baru 4 bulan sekolah di SD tersebut setelah pindah dari sekolah sebelumnya.

Y menyatakan dugaan pengeroyokan yang dialami anak berusia 9 tahun itu terjadi dua kali. Kejadian pertama pada hari Senin, 15 Mei 2023 di belakang sekolah dekat kamar mandi.

Akibat kejadian yang dialaminya, anak itu merasakan sakit pada tubuhnya. Kendati demikian, besoknya pada Selasa, 16 Mei 2023, anak tersebut memaksakan diri untuk tetap berangkat sekolah. Setibanya di sekolah, korban mengalami penganiayaan yang kedua kalinya.

Pengeroyokan membuat kondisi cucunya memburuk. Kemudian, pada hari Rabu 17 Mei 2023, korban sempat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Primaya Hospital karena mengalami demam tinggi, sesak dan merasakan sakit di tubuhnya.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News