HALOJABAR.COM — Provinsi Bengkulu terletak di sebelah barat daya Pulau Sumatera, tidak hanya kaya akan keindahan alamnya, tetapi juga memiliki warisan seni dan budaya yang kaya dan beragam. Dari tarian tradisional hingga seni kerajinan, Bengkulu memiliki sejarah budaya yang mengesankan.
Dengan keanekaragaman seni dan budayanya, Bengkulu menjadi tempat yang menarik bagi mereka yang ingin menjelajahi kekayaan budaya tradisional Indonesia. Dengan upaya pelestarian yang terus dilakukan, seni dan budaya Bengkulu tetap hidup dan menjadi cerminan dari warisan yang patut dilestarikan.
Provinsi Bengkulu bangga memiliki warisan budaya tak benda yang menghidupkan identitas budaya mereka. Dengan mengakui pentingnya melestarikan tradisi-tradisi ini, masyarakat Bengkulu berusaha untuk mewariskan nilai-nilai budaya yang kaya kepada generasi mendatang.
Upaya pelestarian ini juga memberikan kesempatan bagi para wisatawan dan pengunjung untuk lebih mendalaminya dan merasakan kekayaan budaya yang telah diwariskan.
Tradisi-tradisi ini telah diakui sebagai bagian penting dari identitas budaya masyarakat Bengkulu dan telah diangkat menjadi bagian dari Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang patut dijaga dan dilestarikan.
Berikut Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Bengkulu yang ditetapkan pada 2021 silam sebagaimana dikutip dari bengkulunews.co.id:
1. Temat Kajing
Temat Kajing merupakan tradisi Khatam Qur’an Pengantin yang dilakukan pada saat rangkaian prosesi adat pernikahan pada suku Muko-muko di Kabupaten Muko-muko Provinsi Bengkulu.
Tradisi ini memang sudah lama dilakukan sejak suku Muko-muko mendiami wilayah Kabupaten Muko-muko sekitar abad ke 16 yang banyak mendapat pengaruh budaya Minangkabau, budaya Kerinci dan budaya Rejang.
Temat Kajing merupakan kesenian yang terbentuk dari pengaruh budaya Minangkabau dan agama Islam yang dapat dilihat dari sejumlah prosesi adat. Juga mengacu pada semboyan adat Basandi Syarak, Syarak Basansi Kitabullah.
