Ragam  

Ini Dia Ragam Prosesi Pernikahan Adat Sunda yang Sudah Mulai Dilupakan

Begini Cara dan Syarat Ajukan Nikah Gratis di KUA
Ilustrasi pernikahan (pixabay)

Ngecakeun aisan : sang ibu menggendong calon mempelai perempuan secara simbolis dari kamar dan sang ayah membawakan lilin hingga ke tempat sungkeman.

Ngaras : calon mempelai wanita meminta izin untuk menikah dengan sungkem dan mencuci kedua kaki orang tuanya.

Mencampur air siraman : air cucian kaki itu akan dicampur dengan tujuh macam bunga wangi (bunga setaman), dan menuangkannya ke dalam bokor.

Siraman : calon mempelai wanita dibimbing oleh perias menuju tempat siraman dengan menginjak tujuh helai kain yang sudah disiapkan.

Potong rambut : Setelah siraman, berlanjut ke prosesi potong rambut. Sedikit rambut calon mempelai wanita dipotong oleh ibu dan ayah, sebagai lambang memperindah diri lahir dan batin.

5. Ngeyeuk Sereuh

Dalam prosesi ini calon mempelai meminta restu pada orang tua mereka. Orang tua pun akan memberikan nasihat kepada anak mereka lewat benda-benda yang dibawa dalam prosesi ini. Benda-benda tersebut memiliki arti tersendiri.

6. Ngabageakeun

Utusan dari pihak mempelai wanita menjemput mempelai pria. Penjemputan biasanya dipimpin Ki Lengser, penari berkostum unik, diiringi gamelan degung lalu sang ibu pengantin wanita akan mengalungkan bunga kepada mempelai pria.

7. Sungkeman

Setelah mengikat janji dihadapan Tuhan dan sah sebagai suami dan istri secara agama, mempelai pria dan wanita melakukan sungkeman kepada kedua orang tua secara bergantian untuk meminta restu dan maaf atas kesalahannya selama ini.

8. Saweran

Orang tua memberi nasihat terakhir kepada pengantin diiringi kidung. Juga sembari melemparkan beras, uang logam, potongan kunyit, dan permen. Ini adalah simbol simbol atas kemakmuran, kejayaan, dan manisnya hidup berumah tangga.

9. Meuleum Harupat

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News