Ini Makna Idulfitri dan Lebaran yang Dirayakan Umat Muslim Se-Dunia

CEK 40 Ucapan Selamat Idul Fitri dalam Bahasa Inggris, Estetik, Singkat dan Cocok untuk di Media Sosial

HALOJABAR.COM – Setiap insan manusia selalu ingin tahu lebih dalam terhadap sesuatu yang selalu dirayakan. Namun, ada pula yang selalu menikmati dan merayakan semuanya. Lantas, apa yang sebenarnya kita rayakan saat Idulfitri dan lebaran?

Sebagai hari besar umat Islam, kehadiran Hari Raya Idulfitri sangat dinanti-nanti. Namun, jangan sampai kita tak mengerti makna Idulfitri yang sesungguhnya.

Perayaan Idulfitri akan berlangsung selama dua hingga tiga hari, di mana pada pagi hari di hari pertama Idulfitri umat Islam akan melakukan salat id. Di saat yang bersamaan umat Islam akan saling mengucapkan selamat Idulfitri dengan berjabat tangan dan pelukan formal sebagai berbagi kebahagian dan saling memaafkan kesalahan yang telah lalu. Tidak berhenti di situ, di rumah-rumah juga akan disediakan hidangan-hidangan manis serta hadiah-hadiah yang kerap diberikan kepada anak-anak dan mereka yang membutuhkan.

Umat Islam pada hari Fitri akan saling bermaaf-maafan. Tradisi-tradisi ini akan bervariasi dari tiap-tiap negara. Di banyak negara dengan populasi Muslim yang besar, Hari Raya Idulfitri akan menjadi hari libur nasional. Sekolah-sekolah dan perkantoran akan diliburkan sehingga pada Hari Raya umat Islam dapat berkumpul dengan keluarga, sanak saudara, teman-teman, dan tetangga sekitar tempat tinggal.

Idulfitri menandakan berakhirnya waktu puasa Ramadan dan diartikan sering diartikan juga sebagai hari kemenangan. Makna spiritual yang terdapat di dalamnya selain refleksi dan kegembiraan, Idulfitri juga sebagai waktu untuk amal, yang dikenal sebagai Zakat al-Fitr.

Idulfitri dimaksudkan sebagai waktu sukacita dan penuh berkah bagi seluruh umat Muslim dan waktu untuk membagikan harta kekayaan seseorang kepada mereka yang tidak mampu agar turut berbahagia di Hari Raya.

Makna lebaran dapat diperoleh dari asal katanya. Untuk membedah suatu kata, kita mengenal dua cara, yaitu secara etimologi dan terminologi.Sisi etimologi mengupas tentang asal-usul kata. Sedangkan terminologi membahas mengenai makna dari kata tersebut.

Lebaran memiliki lima padanan kata, yaitu lebar-an, luber-an, labur-an, lebur-an dan liburan, berikut penjelasannya:

1. Lebar-an

Lebaran berasal dari kata lebar yang ditambahkan imbuhan –an. ‘Lebar’ berarti lapang. Maknanya, tentu agar di Hari Raya kita harus berlapang dada. Sifat lapang dada muncul untuk meminta dan sekaligus memberi maaf kepada sesama.

2. Luber-an

Luber dalam KBBI memiliki arti melimpah, meluap. Dengan kata lain, melewati batas daripada batas yang ditentukan. Luber maafnya, luber rezekinya, dan luber pula pahalanya sehabis Ramadan. Untuk itu, maka luber-an bertransformasi menjadi lebaran.

3. Labur-an

Lebaran diambil dari kata dalam Bahasa Jawa, yaitu laburan. Artinya, mengecat. Hal ini tak lepas dari kebiasaan dari mayoritas orang Indonesia. Menjelang datangnya Idulfitri, semua kepala keluarga sibuk mengecat rumahnya agar tampak indah dan suci. Dari kebiasaan laburan menjelang Idulfitri inilah, lebaran menjadi sebuah kata yang setara dengan makna Idulfitri itu sendiri.

4. Lebur-an

Kata leburan diambil dari Bahasa Jawa yang berarti menyatukan. Artinya, selepas Ramadan itu diharapkan kita mampu meleburkan diri kita pada sifat-sifat Tuhan. Caranya dengan ujian dan cobaan, dengan kesabaran dan ketenangan. Semangat perubahan itulah yang merubah leburan menjadi lebaran.

5. Liburan

Lebaran merupakan plesetan dari liburan. Dalam kalender Nasional, Hari Raya Idulfitri adalah tanggal merah. Ini berarti hari libur. Oleh karena alasan itu, maka liburan yang diucapkan berulang-ulang, menjadi awal mula munculnya istilah lebaran.

Makna Idulfitri

Tidak seperti makna kata ‘lebaran’ yang dipengaruhi budaya, Idulfitri memiliki makna yang berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai dari kewajiban berpuasa. Tujuan berpuasa yaitu menjadi manusia yang bertaqwa. Idulfitri berasal dari dua kata “id” dan “al-fitri”. Id secara bahasa berasal dari kata aada – ya’uudu, yang artinya kembali. Hari Raya disebut ‘id karena Hari Raya terjadi secara berulang-ulang, dimeriahkan setiap tahun, pada waktu yang sama.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News