HALOJABAR.COM – Anggur hitam, juga dikenal sebagai blackcurrant atau cassis, adalah semak peluruh dalam keluarga Grossulariaceae yang ditanam untuk buah beri yang dapat dimakan. Ini berasal dari bagian beriklim Eropa tengah dan utara dan Asia utara, di mana ia lebih menyukai tanah subur yang lembab.
Anggur Hitam merupakan buah anggur dengan warna kulit yang gelap atau ungu. Anggur hitam memiliki banyak varietas, dan beberapa di antaranya termasuk merlot, cabernet sauvignon, syrah, dan zinfandel. Buah anggur sendiri telah menjadi simbol kekayaan nutrisi dan kesehatan selama ribuan tahun.
Anggur hitam kaya akan vitamin dan mineral, seperti vitamin C, vitamin K, vitamin B6, dan potassium. Buah anggur juga mengandung antioksidan seperti resveratrol, quercetin, dan anthocyanin, yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
Anggur hitam bisa dinikmati sebagai buah segar yang langsung dimakan. Selain itu, anggur hitam juga bisa diolah menjadi minuman segar.
Beberapa olahan lain dari anggur hitam termasuk jus anggur, selai, dan produk-produk berbasis anggur lainnya.
Seperti dilansir dari laman Pinkvilla, berikut ini manfaat anggur hitam bagi kesehatan:
- Baik untuk Kesehatan Jantung
Resveratrol dan anthocyanin adalah antioksidan kuat yang ditemukan dalam anggur. Antioksidan ini menawarkan perlindungan luar biasa untuk jantung dan otak Anda. Antosianin ini juga membantu melindungi dari aterosklerosis, penumpukan plak di arteri Anda.
Dengan mengurangi stres oksidatif dan peradangan, antioksidan ini berkontribusi pada manfaat kesehatan jantung. Itu sebabnya anggur sering dikaitkan dengan kesehatan jantung.
- Kesehatan Otak
Anggur hitam baik untuk otak karena mengandung resveratrol yang dapat membantu memperlambat penyakit Alzheimer. Selain itu anggur jenis ini juga mengandung resveratrol, bahkan dapat membantu menjaga daya ingat Anda tetap tajam.
- Melawan Kanker
Anggur hitam, dengan antioksidannya seperti resveratrol dan antosianin, dapat melawan kanker. Meskipun resveratrol tampak menjanjikan dalam perang melawan kanker, diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia.
