Kadinkes Kota Bandung Pastikan Jika Program Nyamuk Wolbachia Aman

Humas Pemkot Bandung

HALOJABAR.COM- Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian memastikan jika Kementrian Kesehatan (Kemenkes) telah membentuk tim analisis risiko program nyamuk Wolbachia dan hasilnya dinyatakan aman dan berhasil.

Anhar menuturkan, masyarakat tidak perlu khawatir karena program nyamuk wolbachia ini telah teruji. Dari hasil analisis risiko yang dilakukan, program ini terbukti aman sampai 30 tahun mendatang.

Baca Juga: Dalam Rangka Pencegahan DBD, Dinkes Kota Bandung Berupaya Lewat Wolbachia

“Kemenkes juga membentuk tim analisis risiko yang digawangi 24 profesor dari berbagai universitas dan berbagai keilmuan, hasilnya program nyamuk wolbachia dinyatakan aman dan telah diterapkan di 14 negara,” ujar Anhar.

“Analisis risiko yang dilakukan Prof. Damayanti Bukhori beserta Kemenkes menyebutkan sampai 30 tahun kemudian program ini aman. Kami berkeyakinan program nyamuk wolbachia ini aman dan di harapankan menurunkan kasus DBD,” tambahnya.

Anhar menyebut jika program nyamuk wolbachia ini menjadi salah satu upaya dalam menekan kasus Demam Berdarah (DBD) di Kota Bandung.

“Program Wolbachia ini, untuk mencegah terjadi peningkatan kasus DBD di Kota Bandung,” katanya.

Anhar menilai jika program tersebut terbukti efektif dalam menurunkan tingkat DBD di beberapa wilayah. Kota pertama yang mengimplementasikan inovasi ini adalah Yogyakarta. Dari penelitian dan implementasi wolbachia di sana, kasus DBD bisa turun sampai 70 persen.

“Kami bersama dengan Kemenkes, UGM dan pihak terkait evaluasi terkait program nyamuk wolbachia. Peneliti dari UGM, Prof. Adi Utari yang meneliti terkait nyamuk wolbachia sejak 12 tahun yang lalu. Kemudian diujicobakan dan diimplementasikan di 2 kota di Yogyakarta ternyata tingkat keberhasilannya luar biasa tingkat DBD nya turun 70 persen, permintaan foging di masyarakat turun 84 persen,” ungkapnya.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News