HALOJABAR.COM– Umumnya kisah-kisah yang termaktub didalam Al-Qur’an tidak menyebutkan nama, waktu dan tempat secara spesifik.
Sejatinya banyak kisah-kisah dahsyat tentang kehidupan yang disebutkan Al-Qur’an, yang bisa menjadi pedoman untuk umat Islam.
Dilansir dari akurat.co, menurut penjelasan K.H. Quraish Shihab menyebutkan kisah-kisah di dalam Al-Qur’an tidak mencantumkan tahun kejadian. Selain itu juga tidak ada yang menyebutkan nama.
Jika ada penyebutan nama, maka itu adalah gelarnya seperti Fir’aun, Dzulkarnain. Sehingga hampir tidak disebutkan nama, waktu, tempat dan kejadiannya secara utuh.
“Hal ini agar tidak ada orang yang menduga bahwa kejadian itu karena seseorang, di tempat tertentu dan pada waktu tertentu. Sehingga kisah di dalam Al-Qur’an yang tidak disebut tokohnya, tempatnya, dan lain-lain, masih dapat terulang lagi di kemudian hari. Tapi jika disebut maka tidak akan terulang, seperti kisah Maryam melahirkan Isa,” tutur Prof Quraish Shihab dilansir dari akurat.co.
Ayahanda dari presenter kondang, Najwa Shihab itu melanjutkan, kisah di dalam Al Qur’an banyak mengulas kejadian masa lalu. Kisah-kisah tersebut menjadi contoh agar muslim senantiasa beribadah dan hanya taat kepada Allah SWT.
Dalam setiap kisah seharusnya ada sesuatu yang bisa ditangkap untuk menjadi pedoman dalam kehidupan manusia.
Al-Qur’an juga mengisahkan para nabi dan tokoh-tokoh baik yang durhaka seperti Qorun, Fir’aun, maupun tokoh-tokoh non-nabi yang taat kepada Tuhan seperti Dzulkarnain.
“Ada pula kisah tentang perempuan yaitu Maryam, dan lain-lain. Pada umumnya para ulama berkata bahwa kisah-kisah yang ada di dalam Al-Qur’an adalah benar-benar terjadi,” tuturnya.
Prof Quraish menegaskan bahwa Al-Qur’an bukanlah kitab ilmiyah tapi kitab dakwah, sehingga bisa jadi pengulangan kisah-kisah di dalamnya karena yang dihadapi adalah orang lain. Atau bisa jadi orang yang sama tapi belum mantap pemahamannya.
