Ragam  

Mengenal Istilah Pamali, Kata “Larangan” dalam Adat Masyarakat Sunda

Mengenal Istilah Pamali, Kata“Larangan” dalam Adat Masyarakat Sunda
Mengenal Istilah Pamali, Kata“Larangan” dalam Adat Masyarakat Sunda. (net)

Namun, secara istilah, pamali bisa diartikan sebagai sebuah pantangan dari hal-hal yang menurut tradisi atau budaya tak boleh dilakukan dengan cara sengaja.

Sebab hal itu akan menyebabkan datangnya malapetaka atau faktor tidak baik yang akan menimpa seorang yang melanggar pantangan atau orang lain yang dekat bersama pelanggar pantangan tersebut.

Dari sisi lain, ada pula yang mendefinisikan pamali sebagai sebuah larangan yang ditujukan untuk menakut-nakuti anak kecil pada zaman dahulu supaya tidak berani membantah atau melanggar perkataan dan perintah dari orang tua mereka.

Baca Juga: Berbagai Mitos yang Dipercayai Masyarakat Sunda, Salah Satunya Pakai Baju Hijau di Pantai Selatan

Konteks Pamali dalam Adat Sunda

Seperti yang telah dijelaskan pada bagian awal, apa yang dianggap sebagai pamali oleh masyarakat bila dikaji dengan logika terkadang bisa terdapat unsur kebenaran dari pamali tersebut.

Sebagai contoh, kemungkinan benar apabila dikatakan pamali berlama-lama di kamar mandi dapat menyebabkan cepat tua.

Maksudnya, seandainya seseorang menyukai berlama-lama mandi dapat membuat kulit berkerut dan tampak mengalami penuaan dini.

Banyak orang tua di masyarakat Sunda kemudian melarang anaknya berlama-lama di kamar mandi karena dapat menyebabkan kulit menjadi lekas keriput dan terlihat seperti orang lanjut usia.

Tentunya bila terlalu lama di dalam kamar mandi juga kita bisa terlambat pergi ke sekolah, universitas, atau kantor.

Hal ini memberi efek domina yang buruk seperti dimarahi guru, dosen, atau atasan.
Tidak hanya itu saja, jika terlalu lama di kamar mandi tentunya dapat mengganggu orang lain yang ingin menggunakan kamar mandi setelah kita.

Keadaan ini sangat mengganggu bagi yang tinggal di asrama atau kontrakan dengan banyak penghuni, sementara jumlah kamar mandi terbatas.

Baca Juga: Penggunaan dan Penempatan Konteks Kata Punteun dan Mangga dalam Bahasa Sunda

Jadi Aturan Secara Turun-temurun

Pamali tidaklah terlepas dari kebiasaan dan adat dalam kehidupan masyarakat Sunda. Apalagi, pantangan-pantangan tersebut kebanyakan sudah dipercaya secara turun-temurun.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News