HALOJABAR.COM – Dua pekan menjelang hari pencoblosan 14 Februari 2024, masih banyak warga di Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang masih belum paham dalam tata cara pencoblosan.
Hal itu seperti terlihat saat warga Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, KBB, mengikuti sosialisasi pencoblosan surat suara yang diadakan oleh salah satu relawan, Rabu 31 Januari 2024.
Hal itu tentunya sangat disayangkan, apalagi jika mengingat ada lima kertas suara yang harus dicoblos. Yakni kertas suara untuk DPR RI, DPRD Provinsi, DPD, DPRD kabupaten, dan kertas suara Presiden dan Wakil Presiden.
“Saya lupa lagi, tapi dulu pernah ada sosialisasi, hanya lupa,” kata warga Kampung Cikapundung, Suntenjaya, Lembang, KBB, Tini (65 tahun).
BACA JUGA: KPU Kota Bandung Gelar Simulasi Pengumpulan dan Penghitungan Suara demi Kesiapan Pemilu 2024
Banyaknya kertas suara yang harus dicoblos, maka pemilih butuh ketelitian saat membuka kertas suara dan melipatnya kembali agar tidak rusak. Bahkan khususnya bagi pemilih di atas usia 50 tahun, mereka harus mendapat bimbingan dari petugas.
Tini mengaku, merasa terbantu dengan adanya sosialisasi ke rumah-rumah secara langsung. Sebab para pemilih yang sudah berusia lanjut biasanya gampang lupa. Namun jika diingatkan lagi bagaimana cara mencoblos yang benar, maka warga akan paham.
Pengurus Alumni ITB Sobat Ganjar–Mahfud (AIS-GP) Rani Razak mengakui, masih banyak ibu-ibu yang lupa tata cara pencoblosan dalam Pemilu sehingga pihaknya tergerak untuk mengingatkan kembali cara pencoblosan yang benar.
BACA JUGA: Bawaslu KBB Tangani 3 Kasus Pelanggaran Pemilu, Menyeret Dua Kepala Desa
“Bagaimana cara mencoblos supaya suara tidak hilang, pertama yang harus diperiksa saat menerima surat suara adalah dibuka, dilihat apakah enggak ada lubang, coretan dan lain sebagainya,” terangnya.
