KPU Kota Bandung Gelar Simulasi Pengumpulan dan Penghitungan Suara demi Kesiapan Pemilu 2024

potensi pemungutan suara ulang di tps 53 Gegerkalong bandung
Ilustrasi KPU Kota Bandung Gelar Simulasi Pengumpulan dan Penghitungan Suara. (Humas Kota Bandung)

HALOJABAR.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung menggelar simulasi pemungutan dan perhitungan suara dalam rangka persiapan Pemilu serentak 2024 di GOR Saparua, Selasa 30 Januari 2024.

Ketua KPU Kota Bandung, Wenti Frihadianti, menegaskan bahwa simulasi pemungutan dan penghitungan suara merupakan bagian penting bagi Kelompok Penyelenggara Pemilu (KPPS) serta para pemilih. “Pemilu merupakan sarana demokrasi guna mewujudkan sistem pemerintahan negara yang berkedaulatan rakyat.

Pemerintah negara yang dibentuk melalui Pemilihan Umum itu adalah yang berasal dari rakyat, dijalankan sesuai dengan kehendak rakyat, dan diabdikan untuk kesejahteraan rakyat,” katanya.

BACA JUGA: 13,5 Juta Surat Suara akan Didistribusikan KPU Kabupaten Bandung Mulai 3 Februari 2024

“Untuk kegiatan simulasi dihadiri 500 orang secara langsung menghadirkan masyarakat, KPPS, dan unsur KPU,” tambahnya. Ia juga menekankan bahwa pemilu menggunakan prinsip sesuai undang-undang, di antaranya Pasal 3, Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang menyebutkan 11 prinsip penyelenggara pemilu, yaitu mandiri, jujur, adil, berkepastian hukum, tertib, terbuka, proporsional, profesional, akuntabel, efektif, dan efisien.

Simulasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait kondisi riil proses pemungutan suara di TPS pada 14 Februari 2024. Dari proses simulasi ini diharapkan juga untuk memberikan wawasan dan pengetahuan untuk badan penyelenggara, dalam hal ini KPPS, terutama terkait pemungutan suara dan rekapitulasi perhitungan suara. “Di sisi lain, kita memberikan pemahaman kepada pemilih bagaimana alur pemilihan yang baik dan benar,” ujarnya.

BACA JUGA: KPU Kota Bandung Terima Surat Suara untuk DPR dan DPRD Provinsi

Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Asep Saeful Gufron, berharap penyelenggara Pemilu, baik itu PPK, PPS, dan KPPS, dapat memahami tahapan mulai dari warga yang akan menyampaikan aspirasi politik ke lokasi sampai terakhir mebubukan tinta. “Pemahaman ini, edukasi warga masyarakat yang memiliki hak pilih. Mudah-mudahan simulasi mengingatkan kembali fokus saat pemilu tahapan sesuai simulasi,” ujarnya.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News