Persiapan dan Amalan yang Dianjurkan Islam untuk Muslim yang Pergi Haji

Makkah (pixabay)

HALOJABAR.COM– Haji adalah Ibadah wajib dalam Islam, namun dengan catatan “bagi yang mampu”. Adapun mampu disini meliputi, kesiapan secara fisik, finansial, serta perizinannya.

Haji masuk dalam salah satu dari lima Rukun Islam, di samping Syahadat, Salat, Zakat, dan Puasa. Pelaksanaan Ibadah Haji dilakukan satu tahun sekali di kota Makkah, Arab Saudi.

Kata Haji berarti “berniat melakukan perjalanan”, yang harus berdasarkan dengan kesiapan secara fisik, mental, serta wajib dibarengi dengan niat dalam hati. Lalu, Ibadah Haji dilakukan pada bulan Dzulhijjah.

Ibadah Haji meliputi beberapa rangkaian ibadah, di antaranya:

Ihram

Ihram adalah niat yang diucapkan oleh jamaah haji ketika memasuki miqat, yaitu tempat-tempat tertentu yang menjadi batas bagi orang yang akan menunaikan ibadah haji.

Tawaf

Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan arah searah jarum jam.

Sa’i

Sa’i adalah berlari-lari kecil antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah sebanyak tujuh kali.

Wukuf

Wukuf di Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu saat jamaah haji berada di Padang Arafah untuk berdoa, bertobat, dan memohon ampun kepada Allah SWT.

Mabit

Mabit dilakukan di Muzdalifah pada malam tanggal 9 Dzulhijjah setelah selesai wukuf di Arafah.

Mina

Mina adalah tempat bagi jamaah haji untuk melempar jumrah, yaitu melempar batu ke tiga tiang yang melambangkan setan.

Tawaf Ifadhah

Tawaf Ifadhah dilakukan setelah selesai melempar jumrah di Mina.

Tawaf Wada’

Tawaf Wada’ dilakukan sebelum jamaah haji meninggalkan Mekah untuk kembali ke negara asal.

Selanjutnya, seperti dilansir dari akurat.co, untuk muslim yang akan pergi haji, terdapat beberapa amalan Islam yang sangat dianjurkan dilakukan sebelum, selama, dan setelah perjalanan haji.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News