HALOJABAR.COM – Nama Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat (KBB), Arsan Latif, ikut terseret dalam kasus korupsi proyek pembangunan Pasar Sindangkasih, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka.
Arsan Latif dipanggil oleh pihak penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat, Selasa 23 April 2024. Pemanggilan tersebut terkait dengan kasus korupsi proyek pembangunan Pasar Sindangkasih, Kabupaten Majalengka. Arsan Latif diperiksa dari pukul 11.00 WIB sampai dengan pukul 14.30 WIB.
Penyidik Kejati Jabar menyebutkan Arsan Latif dipanggil dalam kapasitas jabatannya sebagai Inspektur Wilayah IV Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Jadi saya diminta memberikan penjelasan selaku inspektur pada saat itu, terkait PP 2012 tahun 2017 tentang pembinaan dan pengawasan pemerintahan daerah. Memang periksa sama permintaan informasi itu agak mirip ya,” ucap Arsan kepada wartawan saat ditemui di Kantor Pemkab KBB, Rabu 24 April 2024.
BACA JUGA: Resmi! KPK Tetapkan Bupati Sidoarjo, Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Korupsi
Arsan mengatakan, kedatangannya ke Kejati Jabar berkaitan dengan kasus yang menjerat Irfan Nur Alam alias INA untuk menjelaskan sebagai inspektur. Ada beberapa poin yang dijelaskannya kepada pihak penyidik.
Yakni berkaitan dengan prosedur kerjasama daerah berdasarkan aturan yang berlaku, yakni PP 28 tahun 2018, kemudian soal barang milik daerah berdasarkan PP 27 tahun 2104, dan Permendagri 16 tahun 2019.
“Juga dijelaskan soal kebijakan pemanfaatan barang milik daerah, yakni ada pinjam pakai, sewa, bangun guna serah (BGS), dan kerjasama pemanfaatan (KSP),” sebutnya.
Untuk yang dilakukan di Pasar Sindangkasih, Cigasong, Majalengka itu BGS, karena sebenarnya objeknya itu tanah, bukan pasar. Karena objek kerjasama itu ada dua, ada tanah, ada tanah dan bangunan.
BACA JUGA: Menanggapi Kasus Korupsi Bandung Smart City, Bey Machmudin Buka Suara
