HALOJABAR.COM – Bank Indonesia, sebagai bank sentral Republik Indonesia, memiliki peran penting dalam mengatur dan mengawasi kebijakan moneter dan keuangan negara.
Namun, tidak banyak yang tahu tentang bagaimana awal mula berdirinya bank yang kini menjadi garda terdepan dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mata uang Indonesia. Mari kita jelajahi sejarah awal Bank Indonesia dibentuk dalam artikel ini.
Pendirian De Javasche Bank
Bank Indonesia berawal dari pendirian De Javasche Bank pada tanggal 24 Juli 1828. Pada awalnya, bank ini didirikan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda dengan nama Nederlandsch-Indische Handelsbank.
Tujuan utama pendiriannya adalah untuk mendukung kegiatan perdagangan dan ekonomi di wilayah Hindia Belanda (kini Indonesia) yang kaya akan sumber daya alam dan potensial untuk menjadi pusat perdagangan global.
Peran Utama De Javasche Bank
De Javasche Bank berperan sebagai bank sirkulasi, yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang kertas di wilayah Hindia Belanda. Uang kertas yang diterbitkan oleh bank ini menjadi alat pembayaran yang sah dan diterima secara luas di seluruh koloni. Selain itu, bank ini juga berfungsi sebagai bank komersial, menyediakan layanan perbankan bagi perusahaan, pedagang, dan masyarakat di wilayah Hindia Belanda.
Transformasi Menjadi Bank Indonesia
Setelah Indonesia meraih kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, peran De Javasche Bank mengalami perubahan signifikan. Pada tanggal 1 Juli 1953, pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengubah status De Javasche Bank menjadi bank sentral yang independen dan diberi nama Bank Indonesia.
Transformasi ini bertujuan untuk menciptakan otoritas moneter yang lebih bebas dari campur tangan pihak asing serta memberikan kontrol penuh atas kebijakan moneter dalam negeri.
Tugas dan Fungsi Bank Indonesia
Sebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki sejumlah tugas dan fungsi yang strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan Indonesia. Beberapa di antaranya meliputi:
