Sulit Beranjak dari Tempat Tidur? Ini dia Gejala Clinomania yang Kini Marak Terjadi

Sulit Beranjak dari Tempat Tidur? Ini dia Gejala Clinomania yang Kini Marak Terjadi
Pixabay

HALOJABAR.COM-Seringkali rasa malas saat menghantui saat beranjak dari tempat tidur, hal tersebut diketahui merupakan gejala clinomania.

Clinomania sendiri adalah kelainan saat beraktivitas, yang menyebabkan keinginan untuk berbaring ditempat tidur serta menghindari aktivitas fisik.

Beda dengan malas, gejala clinomania biasanya akan merasa ketakutan ketika menjalani aktivitas sehari-hari. Hal ini menjadi gerbang dari munculnya keluhan gangguan mental.

Kondisi ini bukanlah rasa enggan seperti yang dialami orang kebanyakan. Bahkan clinomania tidak berhubungan dengan rasa malas karena penderitanya cenderung fobia dan takut untuk  menjalani aktivitas sehari-hari.

Mengantuk atau kelelahan Bagi penderita gejala tersebut, menjadikan tempat tidur seperti selimut menjadi tempat berlindung yang nyaman. Selain itu juga sebagai cara melepas penat dari jangkauan dunia luar.

Sedikit mengenal Gejala clinomania adalah dengan mengalami rasa takut saat ia bangun dari tidur, meskipun baru membuka mata penderita kondisi ini akan merasakan lelah.

Tidak berhenti orang dengan Gejala clinomania akan sangat frustasi dan tertekan.

Jangan dianggap sepele orang dengan kondisi ini, akan menutup diri dan depresi. Puncaknya, clinomania dapat menimbulkan keinginan untuk mengakhiri hidup alias bunuh diri.

Hal tersebut tentu saja sangat mengganggu kesehatan mental, selain itu tidur terlalu lama dapat menimbulkan resiko terkena penyakit seperti jantung, stroke dan kematian.

Penyebab dari clinomania adalah Depresi, insomnia serta kondisi yang mempengaruhi sistem saraf dan stres.

Selain dari ketiga kondisi yang telah disebutkan, faktor lingkungan juga bisa menyebabkan clinomania. Berada dalam lingkungan tidak nyaman, memungkinkan seseorang lebih memilih berbaring sebagai bentuk pelarian.

Sementara itu diketahui Dari berbagai sumber clinomania memiliki kaitan dengan faktor genetik. bahkan orang yang terkena kondisi ini dari keluarganya, cenderung memiliki risiko lebih tinggi.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News