HALOJABAR.COM – Mengajak liburan anak di destinasi wisata menjadi hal menarik dilakukan para orang tua. Selain menjadikannya quality time, juga bisa mengajarkan anak tentang hal baru.
Untuk mengajak liburan anak, perlu beberapa pertimbangan yang dilakukan oleh para orang tua. Pasalnya, banyak destinasi wisata yang tidak ramah anak.
Alih-alih membuat anak senang, salah dalam memilih destinasi wisata akan membuat akan kehilangan mood bahkan menjadi rewel. Jika sudah demikian, bayangan akan keseruan pun bisa buyar seketika.
Psikolog keluarga dan pernikahan dari Rumah Dandelion, Nadya Pramesrani, M.Psi. menyarankan lokasi yang memungkinkan anak bermain dan mengeksplorasi lingkungannya.
“Pilih kegiatan yang melibatkan interaksi bermain dan eksplorasi lingkungan bagi semua anggota keluarga, karena dapat menstimulasi perkembangan otak anak,” kata dia dikutip dari Antara News.
Menurut Nadya, sebaiknya pilih kegiatan di luar ruangan dan berada di alam karena bisa meningkatkan kemampuan konsentrasi anak.
Dia mengatakan, data survei menunjukkan, angka diagnosa konsentrasi anak di kota kurang karena anak terlalu banyak berada di dalam ruangan.
“Selain itu, kegiatan di luar ruangan juga membuat kemampuan fisik dan daya tahan tubuh anak meningkat,” tutur Nadya.
Berlibur bersama anak memiliki sederet manfaat, salah satunya meningkatkan kualitas hubungan antara anak dan orang tua.
Hasil survei Lonely Planets pada 2018 memperlihatkan bahwa orang tua biasanya mengajak keluarganya berlibur 2-3 kali dalam setahun. Hal ini bahkan menjadi tren dalam lima tahun terakhir.
Alasannya adalah keinginan memberikan pengalaman liburan yang sama seperti yang mereka alami saat masih anak-anak.
Akan tetapi, yang perlu diperhatikan orang tua, menurut Nadya, liburan bersama anak bisa menjadi hal yang tak menyenangkan bila diwarnai drama, entah anak rewel, tak puas dengan destinasi liburan atau lainnya.
