Meski demikian, ternyata dalam ibadah umroh memiliki waktu yang makruh untuk melaksanakannya. Menurut imam Abu Hanifah umroh makruh dilakukan pada 5 hari, yaitu hari Arafah, Idul Adha, dan tiga hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah/ tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha).
2. Rukun
Menurut bahasa Arab rukun adalah tiang penopang atau tiang sandaran penyangga utama. Sedangkan dalam istilah fiqih, rukun merupakan sesuatu yang ada dalam suatu amalan yang harus kita kerjakan, jika kita meninggalkannya maka amalan tersebut batal atau tidak sah.
Dalam haji dam umrah terdapat satu rukun yang berbeda, rukun tersebut ada di dalam rukun haji dan tidak ada di dalam rukun umroh. Rukun tersebut adalah wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Rasulullah SAW bersada:
الْحَجُّ عَرَفَاتٌ فَمَنْ أَدْرَكَ عَرَفَةَ قَبْلَ أَنْ يَطْلُعَ الْفَجْرُ فَقَدْ أَدْرَكَ الْحَجَّ
Artinya: ” Haji itu adalah wukuf di Arafah, maka barang siapa yang telah melakukan wukuf di Arafah sebelum terbit fajar, maka ia sungguh telah menjalankan haji” (HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan lainnya, hadits shahih).
Rukun Haji: Ihram, wukuf, tawaf, sa’i, tahallul, tertib.
Rukun Umroh: Ihram, tawaf, sa’i, tahallul, tertib.
3. Kewajiban
Mengutip dari laman akurat.co, wajib dan rukun biasanya berarti sama. Namun, di dalam urusan haji dan umroh ada perbedaan antara wajib dan rukun.
Rukun dalam haji dan umroh adalah sesuatu yang tidak sah melainkan dengan melakukannya, dan tidak boleh diganti dengan dam (menyembelih binatang)
Wajib dalam haji dan umroh adalah sesuatu yang perlu dikerjakan, tetapi haji dan umroh tidak bergantung padanya, dan boleh diganti dengan dam.
