HALOJABAR.COM – Harga beras yang tinggi di Kota Cimahi saat ini membuat masyarakat kesulitan untuk membeli komoditas bahan pokok untuk hidup sehari-hari tersebut. Apalagi saat ini harga beras di Cimahi mengalami kenaikan untuk yang paling murah berkisar antara Rp15.000/kilogram (kg).
Untuk mengurangi beban persoalan itu, sebanyak 2.283 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, mendapatkan penyaluran bantuan program cadangan pangan pemerintah (CPP).
Lurah Citeureup, Rusli Sudarmadi mengatakan, para warga yang menerima bantuan CPP ini adalah yang benar-benar membutuhkan. Datanya pun sudah ada dan by name by address (BNBA) serta sudah muncul dalam daftar normatif (Danom).
BACA JUGA: 38.802 Warga di Kota Bandung Terima Bantuan Beras
“Bantuan pangan berupa beras yang di drop dari Bulog sampai di Kelurahan Citeureup sebanyak 2.283 karung dengan isi per karung 10 kg,” ucapnya, Kamis 1 Februari 2024.
Dirinya berharap turunnya bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat yang membutuhkan. Nantinya jika masih ada yang belum mendapat bantuan pangan dari pemerintah, pihaknya akan membuat pengajuan kembali.
“Data yang ada sudah given berdasarkan Danom yang kami terima. Basis datanya berdasarkan informasi dari P3KE (Pensasaran, Percepatan, Penghapusan, Kemiskinan Ekstrem), tapi kalau masih ada yang tidak tercover kami akan ajukan lagi,” kata dia.
BACA JUGA: Melalui GPM dan Bantuan Pangan, Harga Beras di Jabar Mulai Stabil
Salah seorang warga penerima bantuan CPP Ida Widayaningsih mengatakan, bantuan pangan pemerintah berupa beras disalurkan kelurahan setiap bulannya. Meskipun dengan jumlah keluarganya yang mencapai enam orang, maka bantuan beras 10 kg ini tidak akan cukup untuk makan satu bulan.
Ida menyebutkan, harga beras di Kota Cimahi saat ini masih tinggi sehingga dengan adanya bantuan pangan pemerintah sedikitnya bisa membantu meringankan beban hidup khususnya dalam keterpenuhan kebutuhan pangan. Untuk harga beras kualitas biasa paling murah adalah Rp15.000/kg.
