Ban Mobil Memiliki Usia, Mitos atau Fakta?

mitos fakta ban mobil miliki usia
Ilustrasi ban mobil. (Pexels)

HALOJABAR.COMBan mobil dapat memengaruhi kenyamanan dan keamanan saat berkendara.

Ban yang aus, misalnya, dapat mengakibatkan pecah di tengah jalan dan mengurangi traksi serta akselerasi, serta meningkatkan konsumsi bahan bakar.

Setiap ban juga memiliki kode produksi sebagai penanda waktu pembuatan. Namun, apakah ban benar-benar memiliki masa pakai dan bisa kedaluwarsa?

BACA JUGA: 9 Rekomendasi Ban Mobil dan Motor yang Cocok untuk Karakter Jalanan di Indonesia

1. Kode Produksi Bukan Kedaluwarsa

Setiap ban mobil memiliki kode produksi yang terletak di dinding ban dan terdiri dari empat digit angka. Kode tersebut menunjukkan waktu pembuatan ban, tetapi tidak berarti ban tersebut kedaluwarsa.

Kode produksi tersebut hanya untuk pendataan internal perusahaan ban dan mempermudah identifikasi produk jika ditemukan cacat produksi.

2. Perhatikan Tread Wear Indicator (TWI)

Kode pada ban tidak dapat menjadi patokan untuk menilai kondisi ban. Sebagai gantinya, perhatikan Tread Wear Indicator (TWI), yang berupa tonjolan karet di celah antara pola ban.

Permukaan TWI akan semakin tipis seiring penggunaan. Titik aman TWI seharusnya tidak kurang dari 1,8 mm, karena pada kondisi tersebut, ban tidak dapat memberikan cengkeraman yang maksimal pada permukaan jalan.

Jika TWI sudah tergerus, sebaiknya segera ganti ban.

BACA JUGA: Awas Tertipu! Seperti ini Cara Mudah Membedakan Ban Mobil Baru dan Rekondisi

3. Perhatikan Keretakan pada Ban

Selain TWI, perhatikan permukaan dan dinding ban. Jika ada keretakan, itu adalah tanda bahwa ban harus segera diganti. Retakan pada ban, bahkan yang halus, dapat menyebabkan pecah di tengah jalan.

Retakan juga menunjukkan bahwa karet pada ban mulai aus, sehingga cengkeraman ban tidak lagi maksimal, terutama saat melewati jalan basah dan licin.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News