Benarkah Nyamuk Wolbachia Bawa Virus LGBT? Begini Tanggapan Pihak Kemenkes

ilustrasi nyamuk / FotoshopTofs/PIXABAY

HALOJABAR.COM – Tersiar kabar bahwa nyamuk Wolbachia yang disebar Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membawa virus lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Hal tersebut menyebabkan kekhawatiran di masyarakat.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Imran Pambudi, menegaskan bahwa informasi mengenai nyamuk Wolbachia yang dapat menyebabkan virus LGBT adalah tidak benar atau hoaks.

“Ada disinformasi bahwa nyamuk akan masuk ke dalam tubuh manusia dan menyebabkan LGBT, kalau itu benar, tentu nyamuk Wolbachia harus masuk ke dalam tubuh manusia, padahal secara referensi itu tidak bisa terjadi, karena Wolbachia hanya hidup di tubuh serangga, kalau keluar dari sel dia bisa mati,” ujarnya dalam bincang akhir tahun bersama Kemenkes di Jakarta, Selasa 19 Desember 2023.

Imran menjelaskan bahwa teknologi Wolbachia merupakan bagian dari program pengendalian demam berdarah yang sudah ada, seperti pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus, gerakan satu rumah satu jumantik, atau kelompok kerja operasional (pokjanal) khusus demam berdarah.

Penyebaran nyamuk Wolbachia difokuskan pada enam kota, yaitu Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang, Kupang, dan Denpasar. Imran menambahkan bahwa nyamuk Wolbachia dapat mengurangi kebutuhan penyemprotan atau fogging hingga 83 persen.

“Tahun 2023 ini ada daerah yang menganggarkan 125 kali penyemprotan, tetapi sampai November hanya digunakan sembilan kali, jadi alokasi anggarannya bisa dilakukan untuk yang lain,” ungkapnya.

Imran menegaskan bahwa telah dilakukan studi terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar area yang sudah menerapkan nyamuk Wolbachia. Hasil studi dari Direktur Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, dr. Riris Andono Ahmad, menunjukkan bahwa tidak ada antibodi melawan Wolbachia ditemukan dalam sampel darah warga Sleman dan Bantul, Yogyakarta.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News