Bey Sebut Penyebaran Nyamuk Wolbachia Sudah Teruji Belasan Tahun

Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin sebut nyamuk wolbachia tidak bahaya.

HALOJABAR.COM– Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin kembali menegaskan bahwa penyebaran nyamuk wolbachia di beberapa wilayah di Indonesia sudah melalui tahapan pengujian hingga memakan waktu belasan tahun lamanya.

Hal itu menanggapi penolakan warga Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung atas disebarkannya nyamuk wolbachia di wilayahnya. Dengan adanya pengujian, Bey mengklaim nyamuk yang bisa mengurangi peredaran DBD sepenuhnya aman.

“Penolakan selalu ada. Tapi ini sudah melalui proses uji Kemenkes dan itu ujinya tidak 1-2 tahun. Belasan tahun. 13 tahun kalau enggak salah. Sudah terbukti mengurangi. Nyamuk yang menyebabkan DBD menjadi lemah,” ujar Bey kepada awak media, pada Rabu, 20 Desember 2023.

Bey mengatakan, penerapan nyamuk wolbachia di Jawa Barat ini, karena angka kasus DBD sangat tinggi. Karena itu penanganannya harus bersama pemerintah pusat.

Dalam hal ini salah satunya seperti penyebaran wolbachia di Bandung oleh Kementerian Kesehatan.

“Karena kita tahu di Jawa Barat ini kasus DBD sangat banyak. 36 ribu. Kita ingin menurunkan, jangan sampai penularan terjadi tinggi,” lanjutnya.

Diwartakan sebelumnya, beberapa warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Anti Nyamuk Wolbachia (AMAN) melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat, pada Senin, 18 Desember 2023.

Kelompok warga ini melangsungkan aksi penolakan terhadap penyebaran nyamuk wolbachia di Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung.

BACA JUGABenarkah Nyamuk Wolbachia Bawa Virus LGBT? Begini Tanggapan Pihak Kemenkes

Kordinator aksi, Babe Aldo mengatakan, aksi ini dilakukan untuk menyampaikan informasi mengenai bahaya penyebaran nyamuk Wolbachia. Kata dia, selama ini resiko penyebaran nyamuk walbochia tidak pernah diungkap oleh Kementerian Kesehatan.

“Agenda paling utamanya adalah menyebarkan informasi ini, karena saya yakin rekan-rekan juga mungkin belum tahu bagaimana bahayanya nyamuk wolbachia. Karena informasi yang beredar dari laman resmi Kemenkes juga, itu bukan edukasi kalau menurut kami,” jelas Aldo.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News