HALOJABAR.COM– Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat menepis kabar masuknya kasus Covid-19 varian baru, jenis JN.1 di Kota Bandung.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar Vini Adiani Dewi mengatakan, berdasarkan laporan dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), belum ditemukan kasus Covid-19 JN.1 masuk ke Kota Bandung, seperti diberitakan sebelumnya dimana Kementrian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, dari 112 kasus aktif JN.1 di Indonesia sampai Selasa (26/13/2023), dua di antaranya berada di Kota Bandung.
Selain itu, berdasarkan hasil pemeriksaannya melalui whole genome sequencing (WGS), rata-rata kasus aktif Covid-19 di Jabar didominasi oleh varian BA1 (omicron).
“Dari hasil genome sequencing (WGS) kami belum menemukan (Covid-19 JN.1). Jadi dari 11 yang diperiksa, itu 9 BA1, sedangkan sisanya masih tidak dapat diklasifikasikan. Jadi kalau secara hasil pemeriksaan, di Labkesda belum terlaporkan adanya JN.1,” kata Vini saat dikonfirmasi, pada Rabu, 27 Desember 2023.
BACA JUGA: PHRI Jabar Berharap Kenaikan Covid-19 pada Momen Perayaan Nataru Tak Mempengaruhi Okupansi Hotel
Lebih lanjut, Vini mengatakan akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Kemenkes terkait adanya 2 kasus aktif varian JN.1 di Kota Bandung. Ia menegaskan hingga kini belum ditemukan varian baru Covid-19 di Jawa Barat khusunya Kota Bandung.
“Mungkin ada pemeriksaan yang lain itu saya kurang paham, dan datanya dari mana. Tapi sampai saat ini, pasien (Covid-19 di Jabar) kondisinya dalam kondisi ringan,” lanjutnya.
Adapun demikian, menurut Vini, pihaknya kini tengah menyiapkan beberapa langkah antisipasi agar penyebaran kasus Covid-19 khusunya varian baru berjenis JN.1 tidak terjadi di Jabar.
“Kita sudah membuat surat edaran juga termasuk menyiapkan antisipasinya seperti misalnya di KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) Kertajati itu pemerikasaan sudah diperketat lagi, dan kalau di atas 38 (suhu tubuhnya) itu akan langsung dikarantina dan kita siapkan isolasinya di Rumah Sakit Cideres,” jelasnya.
