Harus Tahu, TAR Pemicu Utama Penyakit Akibat Merokok

Total Aerosol Residue rokok (pixabay)

HALOJABAR.COM– Bagi perokok aktif harus mengetahui TAR atau Total Aerosol Residue, disebut sebagai pemicu utama penyakit akibat merokok. Hal ini karena TAR dianggap bersifat karsinogenik.

Menurut peneliti dari Departemen Kimia Institut Pertanian Bogor (IPB) Mohammad Khotib, Tar bisa menyebabkan kanker, jika penggunanya mengonsumsi dalam jangka waktu lama.

“Jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama, TAR dapat menyebabkan kanker,” kata peneliti dari Departemen Kimia Institut Pertanian Bogor (IPB) Mohammad Khotib, seperti dilansir dari antaranews.

Lalu, jika mengacu pada data National Cancer Institute Amerika Serikat, terdapat sekitar tujuh ribu senyawa kimia yang terkandung dalam asap rokok. Sementara dua ribu di antaranya terdapat pada TAR.

Senyawa yang bersifat karsinogenik tersebut dapat memicu kanker dan meningkatkan risiko berbagai penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh kebiasaan merokok, katanya.

“Asap rokok adalah komponen yang berbahaya dalam aktivitas merokok karena mengandung senyawa kimia yang sifatnya karsinogenik, seperti TAR,” ucap khotib.

Adapun kandungan nikotin yang ada pada rokok, itu secara alami terdapat pada tembakau. Senyawa tersebut masuk ke dalam golongan alkaloid.

“Nikotin adalah senyawa tunggal. Nikotin cenderung membuat adiksi sehingga menimbulkan ketergantungan,” lanjutnya.

Tentu saja upaya untuk mengurangi bahaya dari TAR, Khotib menyarankan agar berhenti merokok. Namun Jika sulit, maka dapat beralih ke produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik atau vape.

“Berdasarkan penelitian, filter 0,45 mikron yang ditempatkan pada produk tembakau yang dipanaskan tetap bersih. Sedangkan filter 0,45 mikron pada rokok berubah menjadi hitam. Artinya produk tembakau alternatif dapat menjadi pilihan bagi perokok untuk mengurangi risiko kesehatan,” ungkap Khotib.

Sejatinya, produk tembakau alternatif juga tidak sepenuhnya bebas dari risiko. Untuk itu, produk tersebut tidak ditujukan bagi non-perokok, perempuan hamil dan menyusui, maupun anak-anak. ***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News