Mengenal 5 Tradisi Betawi Paling Unik dan Memuat Falsafah Kehidupan, Eksis hingga Era Modern

Mengenal 5 Tradisi Betawi Paling Unik dan Memuat Falsafah Kehidupan, Eksis hingga Era Modern
Horizon Budaya

Dulunya, Roti Buaya ini juga merupakan lambang kehandalan dan dianggap sebagai makanan golongan atas.

Biasanya, mempelai pria membawa sepasang Roti Buaya yang berbentuk buaya besar dan buaya kecil yang diletakkan di atas Roti Buaya besar yang disimbolkan sebagai buaya wanita.

4. Lenong
Tradisi Lenong Betawi, tradisi teater tradisional masyakat betawi dari kampung ke kampung

Lenong adalah kesenian teater tradisional atau sandiwara rakyat Betawi yang dibawakan dalam dialek Betawi yang berasal dari Jakarta, Indonesia.

Kesenian tradisional ini diiringi musik gambang kromong dengan alat-alat musik seperti gambang, kromong, gong, gendang, kempor, suling, dan kecrekan, serta alat musik unsur Tionghoa seperti tehyan, kongahyang, dan sukong.

Awalnya, Lenong mulai berkembang di Indonesia pada abad ke-20 yang ditampilkan dengan cara mengamen dari satu kampung ke kampung lainnya.

Biasanya pemain Lenong akan meminta sumbangan secara sukarela kepada masyarakat yang menonton pertunjukkannya dan dipertontonkan secara terbuka tanpa menggunakan panggung.

Uniknya, teater Lenong ini tidak membutuhkan naskah cerita dan pemain yang ditetapkan. Pemain akan melakukan Lenong sesuai dengan improvisasi kreatif secara spontan.

Lakon atau skenario lenong umumnya mengandung pesan moral, yaitu menolong yang lemah, membenci kerakusan, dan perbuatan tercela. Bahasa yang digunakan dalam lenong adalah bahasa Melayu (atau kini bahasa Indonesia) dengan dialek Betawi. Dan dilakoni dengan jumlah pemain biasanya bisa mencapai lebih dari 10 pemain dan pengiring musik.

5. Bikin Rume
Tradisi Bikin Rume Betawi, tradisi syukuran dan diskusi bersama masyarakat sekitar saat ingin membangun dan pindah rumah

Tradisi Bikin Rume merupakan upacara yang dilakukan oleh masyarakat Betawi sebagai bentuk syukuran saat hendak membangun rumah. Bagi masyarakat Betawi, membangun rumah merupakan kegiatan yang sakral karena melibatkan perhitungan, pantangan, hari baik dan keselamatan bagi yang menempati rumah nantinya.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News