HALOJABAR.COM-Hari Raya Idul Adha sudah semakin dekat, manakah yang wajib didahulukan, berkurban atau Akikah? Berikut penjelasan dari Ustadz Adi Hidayat.
Menjelang Hari Raya Idul Adha, Ustadz Adi Hidayat sering mendapatkan pertanyaan ini, bisakah berkurban sementara kita belum melaksanakan akikah? Atau, bolehkah kita melakukan kurban sekaligus akikah dalam satu waktu?
Dikutip dari channel Youtube pribadinya @Adi Hidayat Official, sang ustadz memberikan penjelasan lengkap mengenai ibadah mana yang didahulukan, berkurban atau Akikah pada saat momen Idul Adha.
Sebagaimana diterangkan, terdapat dua pendapat berbeda mengenai akikah dan kurban tersebut. Masing-masing didukung oleh pendapat para ulama.
Pendapat pertama tertuang dalam Kitab Mushannaf Ibnu Abi Syaibah. Dalam kitab tersebut, yang diwakili mazhab hanafi, hambali dan imam Al hasan al basri, mereka sepakat bahwa antara kurban dan akikah boleh dijadikan satu.P
“Pada prinsipnya, kurban dan akikah boleh dijadikan satu. Tidak ada yang lebih dikhususkan, karena baik kurban dan akikah sama-sama bersifat seperti sedekah,” ujar Ustadz Adi Hidayat.
Saat hendak berkurban,menurut sang Ustadz kita bisa niatkan juga untuk melaksanakan akikah.
Sementara pendapat kedua berasal dari kalangan ulama Nahdiliyah, Imam Malik, dan Syafiiyah. Seperti yang tercantum dalam kitab Fattawa al Kubro.
Sebelum menjelaskan pendapatnya, para ulama tersebut terlebih dahulu menjelaskan makna atau inti dari ibadah kurban dan akikah satu per satu.
Akikah merupakan ibadah yang dilakukan orang tua dan ditujukan khusus untuk anaknya.
Bahwa tiap-tiap anak tergadai (tergantung) dengan akikahnya yang disembelih untuknya di hari ketujuh. Di hari itu dia dicukur rambutnya dan diberi nama.’ [Hadist riwayat Abu Dawud, juz 3 hal. 106 no. 2838]
Akikah disunahkan dilakukan pada hari ketujuh, tetapi bagi orang tua yang tidak mampu, akikah boleh dilakukan hingga anak tersebut baligh.
