Musim Kemarau Ancam Panen Gagal, Petani Terpaksa Beli Air Untuk Siram Tanaman

El Nino
Petani di Lembang, KBB, terpaksa harus mengeluarkan biaya tambahan membeli air untuk disiramkan ke tanaman akibat musim kemarau yang membuat pasokan air berkurang sehingga bisa mengakibatkan gagal panen. (ADI H/HALOJABAR.COM)

HALOJABAR.COM – Meskipun sempat turun hujan dengan intensitas tinggi pada pekan lalu, namun dampak kekeringan akibat El Nino masih dirasakan petani di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Para petani masih kesulitan untuk mendapatkan sumber air bagi pasokan ke lahan pertanian demi menyelamatkan tanaman yang siap dipanen. Karena sumber air seperti dari mata air ataupun sumur resapan belum normal menampung air hujan.

Guna mengatasi masalah kekeringan itu sebagian petani terpaksa harus merogoh uang untuk membeli air. Tidak ada pilihan lain bagi petani meski harus mengeluarkan uang tambahan daripada tanaman mereka mati.

“Tanaman saya ini udah mau siap panen, kalau gak disiram bisa mati dan gagal panen. Makanya terpaksa membeli air buat nyiramnya,” kata salah seorang petani di Desa Cibodas Lembang, Daslia, Senin 30 Oktober 2023.

BACA JUGAMata Air Tak Mengering Meski Musim Kemarau, Petani di KBB Tetap Bisa Bercocok Tanam

Menurutnya musim kemarau kali ini dirasakan lebih parah jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. Awal musim hujan yang biasanya diprediksi tiba di bulan Oktober sekarang jadi mundur. Belum lagi panas dari matahari yang lebih kuat juga menjadikan tanaman mudah layu.

Pada saat kondisi iklim normal, dirinya biasanya sejak awal September sudah persiapan masa tanam. Terus di bulan Oktober mulai tanam, sehingga memasuki November harusnya sudah siap-siap akan paben. Namun pola itu sekarang sudah tidak berlaku akibat perubahan iklim.

“Kalau melihat seperti ini, masih musim kemarau, kemungkinan hasil panen tidak akan maksimal,” tandasnya.

Saat ini dirinya mulai merasakan dampak dari kemarau panjang, karena tanaman selada romaine terancam gagal panen karena kurang pengairan. Padahal biaya yang sudah dikeluarkan cukup besar untuk membeli bibit, pupuk, pestisida dan air.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News