Selain itu, Sr Officer New Ventures Project Team PT Pertamina Yuda Yushendri juga berkesempatan memberikan kuliah singkat bertajuk “Casting Off Assumptions: Navigating the Uncharted Waters”. Harapannya masing-masing peserta binaan dapat menyoroti langkah selanjutnya bagi pengusaha muda di sektor energi setelah berhasil menavigasi fase ide dan prototipe.
Selama 10 pekan, dari 306 mahasiswa yang dinyatakan lolos seleksi Pertamina CoRE ITB, terbentuk 40 tim bisnis yang masing-masing difasilitasi bimbingan oleh satu mentor bisnis dan coach, serta dukungan dari mentor teknis. Pembentukan tim berasal dari karantina mahasiswa selama satu pekan melalui proses hackaton pembekalan intensif dan kategori personalia; Hacker, Hipster, dan Hustler.
Ketua LPIK ITB, Ir. R. Sugeng Joko Sarwono, M.T, Ph.D mengungkapkan, Pertamina CoRE ITB ini merupakan pengembangan yang telah dilakukan oleh ITB di bawah Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan.
“Kita punya beberapa modul yang dikemas menjadi empat modul kegiatan membangun startup, mulai dari membangun ide sampai jadi prototype,” ungkap Joko.
Menurutnya, kegiatan ini bukanlah kegiatan baru, melainkan sebuah pengembangan dari kegiatan sebelumnya yang telah dilakukan. Menurut Joko, Pertamina CoRE ITB ini tidak hanya diikuti oleh para mahasiswa ITB tetapi juga mahasiswa lainnya.
Pertamina CoRE ITB juga memfasilitasi mahasiswa dalam mewujudkan prototipe dan validasi pasar, LPIK ITB sendiri membuka akses co-working untuk mendukung sarana brainstorming dan kegiatan peserta. 40 ide bisnis yang dikembangkan jika diklasifikasikan 55 persen berbasis aplikasi atau website dan 45 persen lainnya berbasis pengembangan produk, di mana fokus bidang areannya dapat dikelompokkan dalam 9 kategori; GIS dan Geospatial Analyst, Smartgrid, Management Strategic, Energy Efficiency, Transisi Energi, Energy Management, IoT, Biobased dan Bioenergy serta Energy Transportasi.
