Ridwan Kamil Sebut Pemprov Jabar akan Mulai Atasi Kemacetan di Bandung Raya

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. (Foto: Humas Jabar)

HALOJABAR.COM – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar telah memulai upaya untuk mengatasi kemacetan di wilayah Bandung Raya.

“Jadi poinnya mengatasi masalah itu (kemacetan di Bandung Raya) kami sudah memulai belum memanen. Jadi kalau ditanya masih banyak, masih jawabannya tapi bahwa apakah sudah dilakukan upaya, sudah dilakukan upaya cuman masih bertahap dan tutup,” kata Ridwan Kamil, di Gedung Sate, Kota Bandung, seperti dikutip dari ANTARA, Senin 13 Februari 2023.

Dia mengatakan Pemprov Jabar selama ini bukan tanpa upaya menyikapi permasalahan kemacetan.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Tol Cisumdawu Dapat Beroperasi Akhir Februari 2023

Ia menuturkan saat ini baru terbentuk Badan Cekungan Bandung sebagai wadah untuk berkoordinasi menyelesaikan masalah lintas wilayah termasuk transportasi massal.

“Kemudian BRT sudah dimulai yang berproses,” kata dia lagi.

Sebelumnya, Dinas Perhubungan Kota Bandung menyatakan jumlah kendaraan di Kota Bandung mendekati angka populasi penduduk Kota Kembang ini.

Data Dinas Perhubungan Kota Bandung menyebut, jumlah kendaraan saat ini mencapai 2,2 juta unit, sementara populasi penduduk Kota Bandung berjumlah 2,4 juta jiwa.

Baca Juga: Pantau Kondisi Warga Jabar di Turki, Ridwan Kamil: Mereka dalam Kondisi Baik

Ini artinya setiap orang di Kota Bandung memiliki satu kendaraan dan situasi tersebut menyebabkan kepadatan kendaraan di Kota Bandung kian meningkat.

Menyikapi hal tersebut, Gubernur Ridwan Kamil mengatakan tingginya angka kendaraan di Kota Bandung dipengaruhi kebijakan ekonomi manufaktur kendaraan di Indonesia yang tidak memiliki aturan batasan.

“Tidak bisa dihindari karena politik ekonomi manufaktur kendaraan kan tidak ada pembatasan. Kalau di Singapura itu ada kuotanya sehingga populasinya tetap, penduduknya berapa,” kata dia pula.

Baca Juga: 5 Titik Lokasi Termacet di Bandung, Waspadailah Jika Ingin Liburan!

“Sehingga kalau di Singapura beli kendaraan itu beli lelangnya dan beli mobilnya jadi angkanya dua. Tadi kebijakan pusatnya tidak ada, karena tidak ada maka orang serumah bisa punya tiga kendaraan, bapaknya, ibunya, anaknya,” kata Ridwan Kamil lagi.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News