Sejarah Mudik Menurut Akademisi, Salah Satunya sebagai Ajang Pamer Keberhasilan?

Mengenal Sejarah Mudik Menurut Akademisi 2023
Ilustrasi (Foto: Ist/ PMJNews)

HALOJABAR.COM – Berikut adalah ulasan tentang Mengenal Sejarah Mudik Menurut Akademisi 2023, bagi yang penasaran dan belum tahu bagaimana sejrahnya yuk simak ulasan di bawah ini.

Sejarah Mudik

Mudik menjadi istilah yang umum dipakai untuk menggambarkan kegiatan seseorang pulang ke kampung halaman. Tradisi ini dipakai bagi umat muslim yang merayakan momen lebaran Idulfitri di tanah kelahirannya. Tahukah Anda bahwa istilah mudik berasal dari kata udik. Diambil dari bahasa melayu udik yang artinya hulu atau ujung. Sebab, pada masyarakat Melayu yang tinggal di hulu sungai pada masa lampau sering bepergian ke hilir sungai menggunakan perahu atau biduk. Setelah selesai urusannya, maka kembali pulang ke hulu pada sore harinya.

Pengertian Mudik Menurut Ahli

“Berasal dari bahasa Melayu, udik. Konteksnya pergi ke muara dan kemudian pulang kampung. Saat orang mulai merantau karena ada pertumbuhan di kota, kata mudik mulai dikenal dan dipertahankan hingga sekarang saat mereka kembali ke kampungnya,”kata Antropolog UGM, Prof Heddy Shri Ahimsa-Putra, Selasa 26 April lalu.

Menurut Heddy, istilah mudik mulai dikenal luas di era tahun 1970-an, setelah pada masa orde baru melakukan pembangunan pusat pertumbuhan di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung dan Medan yang menyebabkan orang melakukan urbanisasi pindah ke kota untuk menetap dan mencari pekerjaan. Ia menuturkan, mereka yang  bekerja dan hidup di kota. Lama lepas dari kerabatnya. Padahal selama di desa bisa dekat dengan kerabat.

“Kangen pasti. Menunggu libur yang agak panjang agar bisa  kumpul sangat ditunggu. Karena kita di Indonesia masyarakat muslim yang paling banyak maka lebaran Idulfitri jadi pilihan. Berbeda di Amerika dan Eropa, warganya banyak pulang kampung saat perayaan thanksgiving atau perayaan natal. Sementara di kita ya Idulfitri,” paparnya.

Mudik Ajang Pamer Keberhasilan

Akan tetapi mudik bagi sebagian orang bukan semata-mata untuk ajang kumpul keluarga. Namun, juga menjadi ajang bagi sebagian orang untuk pamer atas keberhasilan mereka di tanah perantauan.“Motivasi lain karena ingin menunjukkan ia sudah berhasil secara ekonomi,”katanya.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News