Sejarah Singkat Kabupaten Sumedang yang Dulunya Sebuah Kerajaan

Tugu Cadas Sumedang
Tugu Cadas Sumedang, salah satu tugu sejarah di Kabupaten Sumedang. (Foto: instagram @sumedang_banget)

HALOJABAR.COM – Sumedang didirikan oleh Prabu Geusan Ulun Aji Putih. Dulunya, Kabupaten Sumedang adalah sebuah kerajaan di bawah kekuasaan Raja Galuh.

Prabu Geusan Ulun yang bernama lain Angkawiajaya merupakan putra Pangeran Santri Satyaasih, yang masih keturunan kelima Wastukencana dari Kerajaan Galuh.

Sebelum bernama Sumedang, awalnya daerah ini bernama Kerajaan Tembong Agung yang dipimpin oleh Prabu Guru Aji Putih.

Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, Inilah Sejarah Bedug di Indonesia

Lalu berganti nama menjadi Himbar Buana pada masa Prabu Tajimalela. Himbar Buana memiliki arti menerangi alam.

Pada akhirnya,  Himbar Buana berganti nama menjadi Sumedang Larang.

Sumedang berasal dari Insun Medal atau Insun Medangan yang berarti aku dilahirkan dan larang berarti sesuatu yang tidak ada tandingannya.

Jika dimaknai, kata Sumedang memiliki arti aku dilahirkan kembali dan tidak ada tandingannya.

Sumedang Larang mengalami masa kejayaan pada masa pemerintahan Pangeran Angkawijaya dan Prabu Geusan Ulun.

Baca Juga: Sejarah 5 Nama Jalan di Kota Bandung, Nomor 1 Punya Cerita Menyeramkan

Daerah kekuasaannya terbilang luas, meliputi wilayah selatan sampai dengan Samudera Hindia, wilayah utara sampai Laut Jawa, wilayah barat sampai Cisadane dan wilayah utara sampai dengan Kali Pamali.

Sumedang mempunyai ciri sebagai kota kuno khas di Pulau Jawa, yaitu terdapat alun-alun sebagai pusat kota yang dikelilingi masjid agung, rumah penjara dan kantor pemerintaha.

Di tengah alun-alun terdapat Lingga, tugu peringatan yang dibangun pada tahun 1922.

Mengutip dari laman wislah.com, tugu tersebut merupakan persembahan dari Pangeran Siching asal belanda kepada Pangeran Aria Suriaatmadja atas jasanya dalam mengembangkan Kabupaten Sumedang.

Dikutip dari laman yang sama, tugu ini diresmikan pada tanggal 22 April 1922 oleh Gubernur Jenderal Mr. D. Folk.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News