Sidak Harga Daging ke Pasar Tradisional, Pj Bupati KBB Pastikan tak Ada Kenaikan

Harga daging kbb
Pj Bupati Bandung Barat, Arsan Latif, melakukan pengecekan harga daging ayam, daging sapi, dan beras, di pasar tradisional untuk memastikan tidak ada kenaikan harga-harga di awal tahun 2024 ini. (Istimewa)

HALOJABAR.COM – Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Arsan Latif melakukan pengecekan harga kebutuhan pokok di Pasar Tagog, Padalarang, Kamis 18 Januari 2024. Pengecekan ini untuk memastikan harga-harga stabil, termasuk harga daging dan tidak ada kelangkaan stok.

“Saya mengecek harga ke pasar dengan fokus ke tiga komoditi yang mengalami kenaikan, seperti beras, daging sapi, dan daging ayam,” ucapnya.

Berdasarkan hasil survei dirinya menemukan harga mengalami penurunan. Seperti harga daging sapi jik biasanya Rp130 ribu sekarang Rp120 ribu/kg dan harga ayam yang awalnya Rp33 ribu sekarang turun Rp32 ribu/kg.

BACA JUGA: Gerakan Pasar Murah On The Road di Kelurahan Palasari Bandung Diserbu Warga

Oleh karenanya dirinya memastikan, hingga saat ini harga tiga komoditi tersebut di pasaran telah mengalami penurunan. Hal itu berdasarkan harga yang langsung dicek di lapangan di beberapa tempat dan pasar tradisional.

“Kami berharap dengan turunnya harga-harga itu bisa menurunkan Indeks Perkembangan Harga (IPH) yang pada Januari 2024 pekan kedua mencapai 0,34 persen,” sebutnya.

Lebih lanjut Arsan mengatakan, bebarapa waktu lalu harga komoditi cabai mengalami kenaikan dan menyebabkan IPH di KBB naik. Namun hal itu berhasil diturunkan dengan berbagai intervensi yang dilakukan Pemda KBB.

BACA JUGA: Pj Bupati KBB Arsan Latif Minta Camat Jangan Banyak di Ruangan

Pihaknya bakal segera melakukan komunikasi dengan pihak terkait lantaran ketiga harga komoditi tersebut telah mengalami penurunan.  Jangan sampai di lapangan harga sudah turun tapi dianggap masih tinggi.

“Saya instruksikan Disperindag supaya mencatat data terbaru ini, karena kita sudah melakukan yang terbaik,” imbuhnya.

Seperti diketahui IPH KBB mengalami kenaikan hingga menyentuh angka 0,34 persen pada periode minggu kedua Januari 2024. Hal tersebut membawa Bandung Barat menjadi satu dari lima daerah dengan IPH tinggi di Pulau Jawa.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News