HALOJABAR.COM – Meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Cimahi berdampak kepada tingginya kebutuhan darah, alhasil saat ini stok darah yang ada mulai menipis dan hanya cukup untuk beberapa hari.
Mengatasi hal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi mulai menerapkan kebijakan donor darah pengganti. Harapannya stok darah yang ada bisa kembali bertambah sehingga ketika ada pasien yang membutuhkan tidak kesulitan.
“Berkurangnya stok darah seperti di UTD RSUD Cibabat itu dikarenakan sepinya pendonor darah di bulan Ramadhan,” kata Kepala Dinkes Kota Cimahi, Mulyati, Sabtu 23 Maret 2024.
BACA JUGA: Dikeluhkan Warga, Wahana Permainan Pasar Malam di Jalan Djulaeha Karmita Cimahi Akhirnya Dibongkar
Diakuinya, berkurangnya stok darah di bulan Ramadhan ini tidak hanya terjadi di Kota Cimahi, melainkan juga di daerah lainnya. Hal ini biasa terjadi akibat animo warga untuk berdonor di bulan Ramadhan berkurang karena sedang berpuasa.
Sejauh ini untuk ketersediaan Packed Red Cells (PRC) atau sel darah merah masih lengkap. Namun, pihaknya saat ini tengah keteteran stok trombosit yang hanya cukup untuk sekitar satu pekan ke depan.
Stok darah itu hanya tersedia di RSUD Cibabat, Kota Cimahi yang menghimpun kantong darah karena memiliki Unit Transfusi Darah (UTD). Untuk transfusi darah diberikan hanya jika kondisi pasien yang terkena dengue sangat parah.
“Antisipasi kekurangan stok darah dengan kebijakan donor pengganti. Jadi kalau ada pasien yang membutuhkan transfusi darah maka pihak keluarganya harus menyiapkan orang untuk melakukan donor darah,” jelasnya.
BACA JUGA: Sepanjang Bulan Maret 2024, Dinkes Kota Bogor Telah Mencatat 348 Kasus DBD Terjadi di Wilayahnya
Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cimahi Fitriani Manan mengakui kegiatan donor darah di bulan Ramadhan memang selalu sepi. Kondisi tersebut tentunya berdampak terhadap ketersediaan kantong darah.
