HALOJABAR.COM – Ketika membicarakan sistem kelistrikan pada kendaraan, aki (akumulator) merupakan salah satu komponen penting yang bertanggung jawab untuk menyediakan daya listrik yang diperlukan.
Saat ini, terdapat dua jenis aki yang umum digunakan, yaitu aki basah (wet battery) dan aki kering (dry battery). Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara keduanya.
1. Komposisi dan Desain
Aki basah, seperti namanya, mengandung elektrolit cair yang biasanya terdiri dari campuran air dan asam sulfat. Elektrolit ini berfungsi untuk menghasilkan reaksi kimia dalam sel aki yang menghasilkan energi listrik. Aki basah biasanya memiliki desain yang sederhana, dengan sel yang terdiri dari pelat positif dan negatif yang terendam dalam elektrolit cair.
Di sisi lain, aki kering menggunakan elektrolit yang berbentuk pasta atau gel yang terkandung dalam kantong atau sel yang tertutup rapat. Elektrolit ini dikombinasikan dengan pelat positif dan negatif dalam sel aki. Desain ini membuat aki kering lebih tahan terhadap kebocoran dan memiliki kelebihan dalam kinerja pada sudut-sudut kemiringan yang curam.
2. Perawatan dan Keamanan
Aki basah membutuhkan perawatan yang lebih intensif. Elektrolitnya perlu diawasi secara teratur, dan dalam beberapa kasus, perlu ditambahkan air demi menjaga level elektrolit yang tepat.
Selain itu, aki basah rentan terhadap kebocoran atau tumpahan elektrolit jika tidak dikelola dengan benar. Oleh karena itu, perawatan yang tepat sangat penting untuk memastikan aki basah berfungsi dengan baik dan aman.
Sementara itu, aki kering lebih mudah dalam hal perawatan. Karena elektrolitnya terkandung dalam pasta atau gel yang tertutup rapat, aki kering tidak memerlukan pengisian ulang dengan air atau penambahan elektrolit. Ini membuatnya lebih mudah dalam perawatan sehari-hari dan mengurangi risiko kebocoran atau tumpahan.
