Tak Disangka, Sering Ngupil Bisa Sebabkan Demensia Alzheimer

Ilustrasi gejala Demensia Alzheimer

Menurut dokter, itu terjadi karena otak harus bekerja keras untuk memahami apa yang dikatakan di sekitar Anda yang tidak dapat disimpan dalam ingatan. Disarankan oleh ahli kesehatan untuk mengecilkan volume, tidak boleh lebih dari 60 persen.

  1. Sendirian Dalam Waktu Lama

Jika Anda tidak terlalu terlibat dalam kontak sosial dan tidak memiliki hubungan nyata dengan dunia luar, Anda pasti akan kesepian.

Menurut para ahli kesehatan, orang yang bahkan memiliki beberapa teman dekat lebih bahagia dan lebih produktif dan cenderung menderita demensia dan Alzheimer.

Namun, kesepian dapat memperburuk penurunan otak. Studi John Hopkins mengatakan isolasi sosial adalah faktor risiko substansial untuk demensia, terutama pada lansia dan telah mengidentifikasi teknologi sebagai cara yang efektif untuk campur tangan.

  1. Konsumsi Makanan Tidak Sehat

Menurut dokter, berbagai bagian otak terkait dengan pembelajaran, ingatan, dan kesehatan mental pada orang yang makan banyak junk food seperti burger, pizza, kentang goreng, keripik, hingga soda.

Diet tinggi makanan olahan, lemak tidak sehat, dan tambahan gula menyebabkan peradangan, stres oksidatif, dan faktor-faktor lain yang meningkatkan risiko terkena penyakit.

  1. Kurang Tidur

Sebuah studi dari Harvard Medical School menyebut lansia yang tidur kurang dari lima jam per malam dua kali lebih mungkin untuk terkena demensia dibandingkan dengan mereka yang tidur enam hingga delapan jam per malam.

Menurut dokter, salah satu alasannya berkaitan dengan pengendapan protein Alzheimer, beta-amyloid yang mengelompokkan dan menggumpal bersama untuk membentuk plak Alzheimer.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News