HALOJABAR.COM – Entah mantra apa yang dimiliki Yogyakarta sehingga kita selalu mau kembali lagi menyambangi provinsi istimewa ini untuk wisata kuliner.
Sebagai panduan, berikut 15 rekomendasi kuliner Jogja selain gudeg yang citarasanya tak kalah mumpuni dan bikin kita kangen.
Tentu saja, berikut 15 rekomendasi kuliner Jogja selain gudeg ini juga jadi alternatif bagi kamu yang bosan makan gudeg yang cenderung manis dan berlimpah rempah.
Yuk simak selengkapnya, makanan apa saja yang menarik untuk dilahap saat menghabiskan waktu di Jogja. Cek!
Baca Juga: Sejarah dan Asal-usul Gudeg, Kuliner Jogja yang Legendaris
Sate Kelinci
Sate Kelinci adalah hidangan khas Jogja yang unik, membedakan diri dengan sate-sate pada umumnya. Dengan menggunakan daging kelinci yang lembut dan tidak alot, hidangan ini menawarkan pengalaman rasa yang istimewa. Mirip dengan sate madura dalam penyajiannya, Sate Kelinci merupakan pilihan yang lezat, terutama ketika disantap bersama nasi putih.
Tengkleng Gajah
Tengkleng Gajah, sup tulang kambing dengan kuah kental dan legit, adalah hidangan yang menggoda selera. Potongan daging dan tulang berukuran jumbo memberikan kesan mewah, dan rasa rempah yang kuat membuatnya menjadi sajian yang memuaskan. Dengan porsi besar, hidangan ini tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga memuaskan selera.
Enthok Slenget
Enthok Slenget menghadirkan cita rasa unik dengan menggunakan enthok, unggas mirip bebek yang dimasak semur dengan tambahan cabai dan lada. Hasilnya adalah hidangan yang menggabungkan rasa pedas, manis, dan gurih, menciptakan harmoni cita rasa yang tak terlupakan.
Brongkos
Brongkos menawarkan alternatif yang menarik dibandingkan dengan hidangan serupa seperti rawon. Kuah brongkos yang lebih encer dan penggunaan kacang merah sebagai bahan utama memberikan kelebihan tersendiri. Dengan rempah-rempah yang kaya, hidangan ini biasanya disajikan dengan nasi, menciptakan kombinasi yang lezat dan memuaskan.
Mi Lethek
Mi Lethek, kuliner khas Bantul, menonjolkan kekhasan dengan menggunakan tepung tapioka sebagai bahan dasar. Penampilannya yang coklat dan “kotor” memberikan daya tarik tersendiri. Tekstur mi yang kenyal dan cita rasa yang gurih membuatnya menjadi pilihan yang menarik untuk dinikmati.
Sate Kere
Sate Kere tidak hanya menarik perhatian dengan penggunaan tempe gembus sebagai pengganti daging tetapi juga melibatkan jeroan sapi dalam penyajiannya. Nama “kere” yang merujuk pada “miskin” mencerminkan sejarahnya, di mana hidangan ini awalnya dikonsumsi oleh masyarakat menengah ke bawah. Namun, rasa yang kaya membuatnya menjadi pilihan yang memuaskan untuk semua kalangan.
Jadah Tempe
Jadah Tempe terdiri dari ketan dan santan yang diolah bersama tempe bacem. Proses pengolahan ini menghasilkan tekstur ketan yang kenyal dan cita rasa yang gurih. Penyajian dengan tempe bacem memberikan dimensi rasa yang lebih mendalam, menjadikannya hidangan yang memikat selera.
Yangko
Yangko, berbahan dasar tepung ketan dan berbentuk kotak, merupakan kudapan tradisional dengan rasa manis. Teksturnya yang kenyal, mirip dengan kue moci Jepang, membuatnya berbeda. Varian dengan cincangan kacang atau rasa buah-buahan memberikan variasi yang menarik.
Tengkleng
Tengkleng, hidangan sejenis sup dengan bahan utama tulang kambing, memberikan pengalaman kuliner yang kaya. Meskipun mirip dengan gulai kambing, tengkleng memiliki kuah yang lebih encer, menciptakan hidangan yang lezat dan khas Jogja.
Tiwul
Tiwul, sebagai pengganti nasi yang berasal dari singkong, menawarkan variasi dalam makanan pokok. Proses pengolahan singkong yang dikeringkan menjadi gaplek, lalu diolah kembali menjadi tiwul, memberikan pilihan yang unik dan lezat.
Gathot
Gathot, berbahan dasar gaplek seperti tiwul, diolah dengan cara dikukus dan disajikan dengan parutan kelapa serta taburan gula. Khas dari Gunung Kidul, hidangan ini memberikan rasa yang lezat dan tradisional.
Geplak
Geplak, terbuat dari gula pasir atau gula jawa dan parutan kelapa, menghadirkan cita rasa manis dan gurih. Bentuknya yang menarik dan berwarna-warni menciptakan daya tarik visual, sementara rasa yang lezat membuatnya menjadi pilihan yang populer di pasar lokal.
Krecek
Krecek menggunakan kulit sapi yang dikeringkan dan diolah menjadi bahan masakan atau kerupuk. Dengan rasa pedas dari bumbu sambal goreng dan kuah yang lebih banyak, krecek menawarkan pengalaman kuliner yang unik dan menggugah selera.
Bakpia Pathuk
Bakpia Pathuk, kue yang berasal dari tepung terigu dan diisi dengan berbagai isian, terutama kacang hijau, memberikan pengalaman rasa yang lezat dan tekstur yang memuaskan. Populer di kalangan turis, kue ini merupakan salah satu oleh-oleh yang paling dicari.
Sate Klathak
Sate Klathak, terbuat dari daging kambing dan tusukan besi, menonjolkan cita rasa khas Jogja. Dengan bumbu merica, bawang, garam, dan kuah, sate ini memberikan sensasi yang berbeda, dan tusukan besi menambah kesan klasik pada hidangan ini.
Setiap porsi menyajikan dua tusuk sate klathak yang cukup besar, membuatnya menjadi pilihan yang memuaskan bagi pencinta kuliner.
Berkunjung ke Kota Jogja bukan hanya tentang menjelajahi keindahan alam dan sejarahnya, tetapi juga tentang merasakan kekayaan dan keberagaman kuliner yang dapat memuaskan lidah setiap pengunjung. ***