Ragam  

5 Filosofi Sunda yang Dapat Dijadikan Landasan Hidup, Junjung Kasih Sayang dan Saling Menghormati

Ilustrasi - Filosofi yang harus diterapkan bagi orang Sunda. (Foto: ist/net)

HALOJABAR.COM – Banyak yang menyebutkan bahwa orang Sunda merupakan orang yang terkenal dengan sifatnya lembut dan mudah berbaur dengan masyarakat, meskipun sekeliling mereka berbeda suku.

Hal ini ditunjukkan bahwa orang Sunda dapat cepat berbagul dengan lingkungannya.

Ternyata hal itu tidak jauh dari filososfi yang mereka pegang.

Budaya Sunda memegang erat filosofi yang menjungjung kasih sayang dan saling menghormati terhadap sesama manusia.

Filosofi tersebut dianggap mampu menyelamatkan mereka dimanapun mereka berada.

Maka tak heran, jika kita bertemu orang yang berasal dari suku Sunda memiliki perwatakan yang lemah lembut dan suka menolong.

Bukan tanpa asalan, berikut ini filosofi Sunda yang biasa diterapkan sebagai landasan hidup.

Baca Juga: Penggunaan dan Penempatan Konteks Kata Punteun dan Mangga dalam Bahasa Sunda

1. Kudu silih asih, silih asah, jeung silih asuh

Ini adalah salah satu prinsip orang Sunda yang paling mendasar. Pepatah ini memiliki arti kata ‘harus saling mengingat, mengasihi, dan membimbing’.

Pepatah ini sering diucapkan oleh orangtua pada anak-anak mereka agar mudah bergaul. Tidak heran kalau banyak orang Sunda emang mudah bergaul.

2. Kudu bisa kabulu kabale

Memiliki makna yang tak jauh berbeda dari filosofi sebelumnya, pepatah ini memiliki arti kata ‘Kemana saja harus bisa menyesuaikan diri’.

Jadi dengan memegang prinsip ini orang Sunda mudah berbaur dengan masyarakat dimanapun ia berada.

Baca Juga: Filosofi dan Makna Punteun dalam Bahasa Sunda, Kata Perlambang Kesopanan

3. Ulah keok memeh dipacok

Selain harus bisa menghormati orang lain agar hidup aman, ternyata filosofi Sunda juga mengajarkan untuk pantang mundur sebelum kalah.

Seperti maksud pepatah ini yang memiliki arti kata ‘jangan kalah sebelum berperang’.

4. Neangan luang ti papada urang

Memiliki arti kata ‘belajar dari orang yang lebih berpengalaman’, pepatah ini mengajarkan kita untuk belajar pada yang ahlinya. Jangan bertindak jika tidak memiliki dasar ilmunya.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News