Mengungkap Arti “Hade Goreng Ku Basa”, Peribahasa Sunda yang Sarat Makna

filosofi pepetah sunda
Budaya Sunda memegang erat filosofi yang menjungjung kasih sayang dan saling menghormati terhadap sesama manusia. (Foto: Pixabay)

HALOJABAR.COM – Alat apa yang digunakan oleh manusia untuk berinteraksi? tentu saja jawabannya adalah bahasa.

Berkaitan erat dengan penggunaan bahasa, ada sebuah pepatah Sunda berbunyi “Hade goreng ku basa”.

Pepatah ini mengandung arti bahwa baik atau buruknya sesuatu tergantung bagaimana bahasa dan cara kita menuturkannya.

Baca Juga: 4 Filosofi Sunda bagi Generasi Muda saat Menghadapi Masalah

Peribahasa sunda tersebut juga bermakna baik buruknya sikap seseorang dapat dilihat dari bagaimana cara ia bicara.

Maknanya, meski perkataan seseorang amat begitu memukau, jika ia suka berbohong, tidak menepati janji, dan gemar menebar hoax, maka dia tidak bisa dikategorikan orang yang baik bahasanya.

Bahasa mencerminkan keluhuran budi seseorang, orang yang mengerti tatakrama dan kesopanan tidak akan semena-mena menggunakan kata-kata, terlebih hal tersebut dapat menyakiti perasaan orang lain.

Baca Juga: Cikaracak Ninggang Batu Laun-Laun Jadi Legok, Peribahasa Sunda yang Harus Ditanamkan bagi Generasi Muda

Dalam kehidupan sehari-hari, terlebih di ranah publik dan ranah formal, penggunaan bahasa yang baik dan benar (tak hanya dari segi gramatika, tetapi juga konteks sosialnya) amat sangat penting.

Manusia dilahirkan dengan cipta, rasa, dan karsa. Mungkin sekarang saatnya kita saling mengingatkan untuk mempertajam kembali tiga hal tersebut, agar bisa menimbang apakah bahasa dan cara bertutur kita patut.

Karena itu, penanaman etika berbahasa penting diterapkan sejak dini. Agar kelak generasi yang akan datang bisa mencerminkan Indonesia yang luhur budi dari cara bertutur dan membawa diri.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News