Antisipasi Banjir, DLH Bandung Barat Lakukan Vegetasi Lahan Kritis di KBU

lahan kritis kbu
Antisipasi bencana alam di Kawasan Bandung Utara perlu dilakukan vegetasi lahan kritis agar dapat memulihkan daerah tangkapan air yang bisa meminimalisasi banjir di saat musim penghujan. (Adi Haryanto/HALOJABAR.COM)

HALOJABAR.COM – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menyebutkan penyebab bencana yang kerap terjadi di Bandung Raya salah satunya karena rusaknya Kawasan Bandung Utara (KBU).

Oleh karena itu, DLH KBB berupaya akan melakukan vegetasi lahan. Langkah tersebut harus dilakukan di kawasan yang lahannya diperuntukkan untuk penghijauan.

“Pemetaan untuk vegetasi lahan ini sudah dilakukan, seperti di lahan-lahan milik negara, misalnya lahan Perhutani yang memang kritis,” kata Kepala Bidang Tata Kelola Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan hidup (DLH), KBB, Zamilia Moreta, Kamis 25 Januari 2024.

BACA JUGA: 1.000 hektare Lahan Kritis di Jabar- Banten Bakal Direhabilitasi

Menurutnya tanah negara yang berada di KBU ini perlu dilakukan vegetasi untuk melindungi mata air dan resapan air. Penyelamatan mata air yang kritis ini harus diselamatkan khusus di wilayah Cisarua, Lembang, dan Parongpong.

Perlindungan itu bagian dari untuk penyelamatan daerah tangkapan air. Bukan hanya DLH, namun peran sentralnya ada di semua pihak yang memiliki kepentingan, semisal untuk tata ruangnya.

Misalnya untuk pengendalian bangunan berada di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) untuk pengawasan pembangunannya. Kemudian untuk pengembangan kawasan wisata melibatkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud).

BACA JUGA: Hindari Kerusakan Lingkungan Lebih Parah, Pengawasan KBU Harus Diperketat

“Intinya memang banyak pihak yang harus bekerjasama untuk mengentaskan persoalan ancaman bencana alam di Bandung Raya ini,” imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakannya, faktor lain yang memicu terjadi bencana banjir, salah satunya perilaku manusia yang kerap membuang sampah sembarangan di kawasan KBU. Apalagi di KBU merupakan kawasan wisata sehingga mungkin pengunjung objek wisata yang belum sadar membuang sampah sembarangan.

“Akhirnya ketika hujan kan banyak penyumbatan-penyumbatan saluran yang ternyata itu sampah penyebabnya, imbasnya terjadi banjir,” pungkasnya.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News