Imbas Genosida di Jalur Gaza, Bolivia Akhiri Hubungan Diplomasi dengan Israel

Bolivia Akhiri Hubungan Diplomasi dengan Israel
Bolivia Akhiri Hubungan Diplomasi dengan Israel. (Pixabay)

HALOJABAR.COM – Bolivia baru saja menyampaikan keputusan mereka untuk mengakhiri hubungan diplomasi dengan Israel.

Selasa (31/10), Freddy Mamani selaku Deputi Kementerian Luar Negeri Bolivia memutuskan untuk memutus hubungan diplomasi dengan Israel sebagai upaya penghukuman atas genosida yang telah dilakukan.

Hal itu disampaikan oleh Deputi Kementerian Luar Negeri Bolivia dalam konferensi pers yang diadakan semalam (31/10) untuk mengumumkan pemutusan hubungan diplomasi.

Menteri Presidensial, Maria Nela Prada menambahkan bahwa pemerintah Bolivia akan mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada Palestina.

Baca Juga: Gagal Hentikan Genosida Israel, Pejabat HAM PBB Craig Mokhiber Mengundurkan Diri

Ia juga mendesak Israel untuk mengakhiri genosida yang dilakukan karena telah membunuh ribuan warga Palestina.

Hamas menyambut keputusan Bolivia dengan sangat baik dan mendesak negara-negara Arab untuk melakukan pemutusan hubungan diplomasi juga dengan Israel.

Sementara itu, Israel menuding bahwa tindakan Bolivia merupakan bentuk ketundukan terhadap terorisme.

Baca Juga: Bela Palestina, Houthi Yaman Tembakkan Drone dan Rudal ke Israel

Pemutusan hubungan diplomasi antara Bolivia dan Israel bukan kali merupakan kali pertama dilakukan.

Bolivia juga pernah memutus hubungan diplomasi dengan Israel di tahun 2009 sebagai konsekuensi atas aksi jahat Israel terhadap Palestina.

Namun, pada tahun 2020, hubungan diplomasi antara kedua negara tersebut berhasil dipulihkan.

Pernyataan Bolivia mengundang negara tetangga mereka di Amerika Latin, seperti Chile dan Kolombia untuk berbicara terkait aksi Israel.

Chile dan Kolombia menghukum Israel atas kematian ribuan warga Palestina dan mendesak untuk melakukan gencatan senjata.

Baca Juga: Israel Lumpuhkan Gaza, Elon Musk Segera Turun Tangan Bawa Starlink

Presiden Chile menuliskan dalam media sosial Twitternya, menuduh Israel atas pelanggaran Hukum Perikemanusiaan Internasional.

Presiden Kolombia, Gustavo Petro juga menulis di media sosial Twitternya bahwa penyerangan yang dilakukan Israel merupakan pembantaian warga Palestina.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News