Kondisi tersebut ditandai dengan beberapa gejala yang menyerupai penyakit lainnya. Beberapa gejala tersebut, meliputi demam tinggi di atas 38 derajat Celsius, sakit kepala, nyeri otot, pusing, atau tidak enak badan. Pada beberapa pengidap, vagina mengeluarkan cairan berbau tidak normal.
3. Sepsis
Sepsis adalah kasus lanjutan dari infeksi. Kondisi ini terjadi saat infeksi bakteri masuk ke dalam aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Saat kondisi semakin parah, tekanan darah dalam tubuh akan menurun drastis dan memicu syok sepsis. Kondisi ini membutuhkan penanganan medis segera.
Syok sepsis biasanya terjadi saat sisa potongan jaringan sisa kehamilan masih tertinggal dalam rahim. Kondisi tersebut ditandai dengan gejala, seperti:
- Demam tinggi.
- Nyeri perut parah.
- Perdarahan hebat.
- Kebingungan.
- Gelisah.
- Gemetar dan menggigil.
- Tekanan darah rendah.
- Jantung berdetak cepat, serta sulit bernapas.
4. Kerusakan Rahim
Kerusakan rahim meliputi kerusakan leher rahim, adanya lubang pada rahim, dan luka robekan pada rahim. Sejumlah kondisi tersebut biasanya tidak terdiagnosis. Kondisi baru akan terlihat saat kamu melakukan pemeriksaan visualisasi laparoskopi.
5. Infeksi Peradangan Panggul
Infeksi peradangan panggul (PID) dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik dan mengurangi kesuburan perempuan di kemudian hari. Bukan itu saja, infeksi juga dapat meningkatkan risiko kehilangan nyawa. Dampak yang satu ini biasanya terjadi 4 minggu setelah aborsi pada trimester pertama.
6. Endometritis
Endometritis ditandai dengan peradangan pada lapisan rahim akibat infeksi. Dampak yang satu ini umumnya terjadi pada remaja. Jika tidak segera diatasi dengan langkah yang tepat, infeksi meningkatkan risiko komplikasi pada organ reproduksi, masalah kesuburan, dan gangguan kesehatan lainnya.
7. Kehilangan Nyawa
Dampak aborsi tidak berhenti sampai disitu saja. Wanita yang melakukannya juga berisiko tinggi kehilangan nyawa. Dengan taruhan nyawa seperti ini memanglah sungguh menjadi dampak yang sangat buruk bagi wanita apalagi biasanya praktek-praktek aborsi selalu dilakukan secara ilegal bukan dilakukan oleh tenaga ahli medis.