HALOJABAR.COM – Selama ini banyak yang mengira bawa penyakit GERD dan asam lambung membuat seseorang rentan terkena gejala kecemasan atau Anxiety. Benarkah?
GERD, atau Gastroesophageal Reflux Disease, adalah suatu kondisi medis yang terjadi ketika asam lambung secara teratur naik ke kerongkongan, menyebabkan gejala seperti sensasi terbakar di dada (heartburn) dan regurgitasi asam.
Kondisi ini bisa menimbulkan kecemasan pada beberapa individu, terutama jika gejalanya parah atau terjadi secara teratur. Beberapa alasan mengapa GERD dapat memicu kecemasan meliputi:
Rasa Tidak Nyaman yang Berulang
Gejala GERD yang berulang seperti sensasi terbakar di dada bisa membuat penderitanya merasa tidak nyaman dan khawatir, terutama jika gejalanya muncul secara tiba-tiba.
Ketakutan terhadap Komplikasi
Jika GERD tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi serius seperti esofagitis (peradangan pada kerongkongan), ulkus, atau bahkan kanker kerongkongan. Kecemasan bisa timbul karena ketakutan terhadap perkembangan kondisi ini.
Gangguan Tidur
Gejala GERD, terutama regurgitasi asam, seringkali memburuk saat berbaring atau tidur. Gangguan tidur yang berkepanjangan dapat menyebabkan kecemasan dan kelelahan.
Pembatasan Aktivitas
Beberapa orang dengan GERD merasa perlu membatasi aktivitas mereka, terutama setelah makan, untuk menghindari gejala. Pembatasan aktivitas ini bisa menyebabkan kecemasan sosial dan kekhawatiran akan kejadian GERD di tempat umum atau dalam situasi sosial.
Pengaruh Psikologis
Kondisi kronis seperti GERD dapat memiliki dampak psikologis pada penderitanya. Rasa tidak nyaman yang terus-menerus dan kebutuhan untuk mengelola diet dan gaya hidup dapat memicu stres dan kecemasan.
Jika Anda mengalami gejala GERD dan merasa cemas, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan manajemen yang tepat. Dokter mungkin meresepkan obat antiasam atau merekomendasikan perubahan gaya hidup dan diet. Terapi perilaku kognitif atau konseling juga dapat membantu mengelola kecemasan yang mungkin timbul akibat kondisi ini.