HALOJABAR.COM – Komjen Pol Firli Bahuri, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang non-aktif, mengajukan surat pengunduran diri dari jabatannya setelah terjerat dalam kasus dugaan korupsi.
Firli mundur dari posisi komisioner KPK setelah dianggap terlibat dalam pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, dan penerimaan gratifikasi. Firli sendiri telah dinyatakan sebagai tersangka.
Dalam pengumuman pengunduran dirinya di Gedung ACLC KPK, Firli mengungkapkan bahwa ia telah menjabat sebagai pemimpin tertinggi di lembaga antirasuah tersebut selama empat tahun. Firli menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dan seluruh masyarakat yang telah mendukungnya.
“Saya menyatakan berhenti dan saya juga menyatakan tidak berkeinginan untuk memperpanjang masa jabatan saya dan saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden, Bapak Joko Widodo dan Bapak Wakil Presiden Bapak Ma’ruf Amin dan segenap anak bangsa di mana pun berada yang telah membersamai saya,” kata Firli Bahuri.
Firli menegaskan bahwa surat pengunduran dirinya sudah disampaikan kepada Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Selain itu, surat tersebut juga telah dia serahkan kepada Presiden Jokowi melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
“Tadi bertemu dengan pimpinan, ketua, dan anggota Dewas. Saya hari ini agendanya menyampaikan terkait dengan pernyataan saya yang telah saya sampaikan kepada Presiden RI melalui Mensesneg,” ungkapnya.
“Pernyataan saya tersebut adalah dalam rangka genap 4 tahun saya melaksanakan tugas sebagai Ketua KPK periode 2019-2023 sejak tanggal 20 Desember 2019 sampai 20 desember 2023, maka saya mengakhiri tugas saya sebagai Ketua KPK,” tandas Firli.
