Mengenal Sarung di Berbagai Negara, dari Yaman hingga Mesir

Ilustrasi sarung. (Foto: Sarungmangga.co.id)

HALOJABAR.COM – Sarung di Yaman dikenal dengan nama futah, izaar, wazaar atau ma’awis. Di Oman, sarung dikenal dengan nama wizaar, sedangkan orang Arab Saudi menyebutnya izaar.

Sebelumnya, sarung adalah sepotong kain lebar yang dijahit pada kedua ujungnya sehingga berbentuk seperti pipa atau tabung. Hal ini definisi sesungguhnya dari kata sarung, yang juga berlaku di Indonesia atau tempat-tempat lainnya.

Lalu, dalam pengertian busana internasional, sarung (sarong) berarti sepotong kain lebar yang pemakaiannya dibebatkan pada pinggang untuk menutup bagian bawah tubuh (pinggang ke bawah).

Sejatinya, tekstil merupakan industri pelopor pada era Islam. Pada era itu, standar tekstil masyarakat Muslim di Semenajung Arab sangat tinggi.

Industri tekstil pada era Islam memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap Barat. Sarung juga telah menjadi pakaian tradisonal masyarakat Yaman.

Hingga kini, tradisi itu masih tetap melekat kuat. Sarung Yaman menjadi salah satu oleh-oleh khas tradisional dari Yaman.

Orang-orang yang berkunjung ke Yaman biasanya menjadikan sarung sebagai buah tangan.Sarung Yaman terdiri dari beberapa variasi, di antaranya model assafi, al-kada, dan annaqshah.

Sebenarnya di Arab, sarung bukanlah pakaian yang diidentikkan untuk melakukan ibadah seperti sholat. Bahkan di Mesir sarung berfungsi sebagai baju tidur yang hanya dipakai saat di kamar tidur.***

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News