Sejarah Sarung: Simbol Perlawanan Indonesia Melawan Penjajahan

5 Rekomendasi Merk Sarung Terbaik dengan Desain Stylish minimalis, Cocok untuk Lebaran
Ilustrasi sarung. (Foto: Sarungmangga.co.id)

HALOJABAR.COM – Sarung menjadi pakaian yang familiar di Indonesia, khususnya bagi mereka yang Muslim. Sarung meruapakan sebuah kain yang biasa digunakan hampir di segala aktivitas.

Mulai dari acara-acara resmi maupun di kala santai. Sarung telah menjadi bagian tak terpisahkan bagi sebagian besar muslim di Tanah Air.

Bagi kalangan santri, sarung bahkan seperti menjadi barang wajib dimiliki, khususnya yang laki-laki. Kain yang dililitkan dari pinggang sampai ke bawah ini biasa dipakai ketika mengaji, ibadah, diskusi, atau kegiatan berjamaah lainnya. Bahkan, sarung dipakai sebagai pengganti selimut ketika tidur.

Baca Juga: Mengenal Sarung di Berbagai Negara, dari Yaman hingga Mesir

Sejarah Sarung

Berdasarkan beberapa catatan, sarung disebut berasal dari Yaman. Awalnya sarung dipakai suku Badui yang tinggal di Yaman. Saat itu, sarung berasal dari kain putih yang dicelupkan ke dalam neel yang merupakan pewarna bewarna hitam. Penggunaan sarung pun meluas. Tidak hanya ada di Semenanjung Arab saja, namun sarung juga sampai di Asia Selatan, Afrika, Asia Tenggara, Eropa, hingga Amerika.

Pada era itu, standar tekstil masyarakat Muslim di Semenajung Arab sangat tinggi. Industri tekstil di era Islam memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap Barat. Sat itu sarung telah menjadi pakaian tradisonal masyarakat Yaman.

Namun hingga sekarang, tradisi itu masih tetap melekat kuat. Sarung Yaman menjadi salah satu oleh-oleh khas tradisional dari Yaman. Kemudian orang-orang yang berkunjung ke Yaman biasanya menjadikan sarung sebagai buah tangan.

Keberadaan sarung di Indonesia, tidak telepas dari pedagang Gujarat yang menyebarkan agama Islam. Mereka datang sekitar abad ke 14 M. Saat itu, mereka mengenakan sarung sebagai busana untuk menutup aurat bagi muslim. Sebab itu, tradisi sarung yang dikenakan untuk beribadah masih melekat di Indonesia sampai sekarang. Selain itu, sarung juga dijadikan sebagai tempat barang dagangan oleh pedagang Gujarat.

Baca Juga: Mengenal Asal Usul, Makna, dan Fungsi Sarung

Sarung Zaman Perjuangan Indonesia

Pada zaman penjajahan Belanda, sarung identik dengan perjuangan melawan budaya barat yang dibawa para penjajah. Kaum santri merupakan masyarakat yang paling konsisten menggunakan sarung, sedangkan kaum nasionalis abangan hampir meninggalkan sarung.

Follow dan baca artikel terbaru dan menarik lainnya dari HaloJabar di Google News